Jumat, 21 Juni 2013

Rekayasa Jalan Taman Kota Rp 31 Miliar

SAMARINDA - Gedung SMP 1 dan SMA 1 Samarinda tak lama lagi dibongkar. Eks lahan sekitar 2,4 hektare tersebut beralih fungsi menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik sebagai taman kota. Kini proses pembangunan taman masih berproses, sebab mesti melalui penghapusan aset dengan dilelang terlebih dahulu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, kelak taman kota tersebut memiliki fasilitas berupa plaza, arena joging, amphitheater (gelanggang di ruang terbuka), play ground area, fasilitas olahraga dan bangunan utama tiga lantai. Ditambah fasilitas penunjang seperti parkir basement, musala, hotspot area, dan toilet.
Bahkan untuk mengenang keberadaan dua sekolah favorit Kota Tepian tersebut, diabadikan dalam museum yang berada di tengah taman. Untuk biaya rekayasa engineering jalan tersebut menghabiskan dana sekira Rp 31 miliar.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Samarinda Akhmad Maulana menuturkan, penyusunan Detailed Engineering Design (DED) pembangunan taman kota di lahan eks SMP 1 dan SMA 1 telah rampung akhir 2012 lalu. Lanjut dia, dokumen perencanaan sudah diserahkan kepada Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Disciptakot) Samarinda.
“Iya, DED-nya sudah kami berikan. Untuk pembangunan taman, mereka (Disciptakot, Red.) yang mengerjakan,” jelasnya kepada Kaltim Post, beberapa waktu lalu. Dia menambahkan, keterlibatan pihaknya hanya dalam penyusunan perencanaan.
Sekretaris Disciptakot Samarinda Herwan Rifa’i membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, pembangunan taman ini belum bisa dikerjakan sebelum rekayasa jalan dilakukan. “Kami menunggu akses jalan tembus di kawasan tersebut. Tidak mungkin ‘kan dikerjakan kalau jalan itu tetap dibuka,” ujar Herwan. Dia mengaku, untuk rekayasa jalan menjadi tugas DBMP Samarinda. “Anggaran untuk pembuatan jalan, tidak ada,” sebutnya.
Sebelumnya, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang menuturkan, tahun ini mulai pembuatan jalan untuk pendukung taman kota tersebut. Sebelumnya, tentu ada kajian terlebih dahulu membuat rekayasa jalan untuk memecah kepadatan di kawasan tersebut. “Untuk pengerjaan fisik pembangunan seluruhnya pada 2014,” ungkapnya.