Sabtu, 09 Maret 2024

Makna Ukiran Dayak



Pasar untuk seni ukir Dayak memang tidak seluas pasar bagi kerajinan ukir dari Jepara, Jawa Tengah. Namun, banyak yang mencari dan memesannya karena motif Dayak sangat kuat nilai etniknya.

Dibandingkan dengan ukiran dari Jepara, harga produk ukiran Dayak memang relatif lebih mahal. Hal ini bukan dikarenakan pengrajin ukiran Dayak menetapkan margin keuntungan yang tinggi. Mahalnya produk ukiran Dayak karena bahan baku yang sulit didapat. Seni ukir Dayak membutuhkan kayu ulin sebagai bahan bakunya. Padahal, jenis kayu ini sudah sangat langka ditemukan di hutan-hutan di Kalimantan Timur.

Masyarakat Dayak memiliki kekayaan seni ukir yang dekat dengan alam, sehingga umumnya motif yang digunakan tak jauh dari motif tumbuhan dan satwa, serta berbagai simbol kepercayaan mereka. Hal ini terlihat dari penggunaan motif-motif unik khas Dayak yang digunakan mulai dari interior bangunan rumah, peralatan rumah tangga, sampai perangkat kesenian.

Berbagai motif Dayak punya aneka kebijakan dan pengaruh buat kehidupan mereka dan alamnya. Jadi, berbagai tato dan ukiran itu ga cuma buat urusan bagus dilihat mata doang. Ada tujuan, makna, dan harapan yang ada di sana.

Pada dasarnya, motif Dayak adalah kombinasi antara pola dasar dan motif dasar. Kombinasi ini yang bikin satu kesatuan hasil ukiran kayu, atau tato. Nah kombinasi itu bermakna campuran antara harapan, mimpi, dan kebijakan leluhur. 

Motif seni lukis suku Dayak seringkali digunakan dalam perpaduan baik itu seni lukis tubuh ataupun berbagai lukisan kemudian ukiran dan pahatan pada rumah adat (rumah betang), properti alat musik tradisional seperti sape/kecapi, senjata (mandau, sumpit, telawang), topeng/bukung, serta sulam atau rajutan pada busana adat (baju kapuak yang terbuat dari kulit kayu).

Hampir di seluruh Kalimantan, motif Dayak punya pola dasar dan ciri khas yang sama. Itu karena kesamaan kebijakan dan nasehat yang diwariskan leluhur sebelumnya.

Hal ini juga berlaku buat beberapa suku Dayak yang ada di Malaysia atau kawasan Pulau Kalimantan bagian utara. Jadi, jangan heran kalau suatu saat nanti Malaysia nyoba-nyoba main klaim budaya Dayak.

Ada tiga motif utama dan dasar suku Dayak. Yang pertama adalah motif burung enggang. Ini khas banget dari area Kalimantan nih. Soalnya burung enggang jadi semacam burung endemic sana tuh. Makanya orang Dayak mengadaptasinya jadi motif.


Motif Burung Enggang, Naga dan Anjing

Motif seni lukis Suku Dayak adalah merupakan perpaduan antara suatu pola dasar yang memiliki artinya masing-masing. Kemudian dikreasikan dalam berbagai perpaduan beberapa motif dasar sehingga menjadi satu kesatuan rangkaian makna yang berarti. Motif itu sendiri biasanya diambil dari bentuk binatang (burung enggang/tingang, naga, anjing, dan sebagainya), tanaman atau bunga, wajah manusia, dan lain sebagainya.

Motif burung enggang, simbol paling dominan dalam ukiran motif dayak, biasa ditautan dengan kompilasi motif naga. Hal ini dikarenakan enggang dan naga merupakan simbol penguasa alam. Menurut kepercayaan budaya suku Dayak, Mahatala atau Pohotara yang disimbolkan dengan Enggang Gading merupakan jelmaan dari Panglima Burung yang datang hanya dalam keadaan perang.

Kompilasi motif naga (Jata/Juata) dari berbagai suku dayak dianggap sebagai simbol suci, sang penguasa alam bawah (tanah/air). Sementara kompilasi motif anjing, merupakan binatang jelmaan dewa yang diusir dari khayangan dan diturunkan ke bumi untuk menjaga manusia. Motif perisai, yang di dalamnya terukir perpaduan motif kreasi dari berbagai pola motif dasar. Makna perisai adalah pertahanan yang kokoh suku Dayak.

Material yang digunakan serta berbagai motif, warna dan filosofi ukiran yang ada di berbagai barang hingga rumah adat di Kalimantan Timur dan Utara menjadikan seni ukir Dayak memiliki nilai yang tinggi dan istimewa.


 

Upacara Adat Suku Dayak Kalimantan Tengah



 Upacara adat Kalimantan, merupakan salah satu tradisi yang penuh dengan ritual dan upacara yang menarik. Kebudayaan yang menjadi bagian kekayaan bangsa Indonesia ini sudah ada sejak zaman dahulu, namun masih eksis hingga saat ini.

Seperti yang kita ketahui, suku Dayak merupakan kelompok proto melayu yang hidup di Pulau Kalimantan.

Terkenal dengan keberagaman suku Dayak dan kekayaan budayanya, Kalimantan Tengah menjadi tempat yang memiliki banyak akan upacara adat. Upacara adat Kalimantan Tengah memiliki berbagai macam tujuan. Upacara adat Kalimantan, merupakan salah satu tradisi yang penuh dengan ritual dan upacara yang menarik. Seperti yang kita ketahui, suku Dayak merupakan kelompok proto melayu yang hidup di Pulau Kalimantan.

Suku Dayak adalah nama yang diberi oleh penjajah kepada penghuni pedalaman Pulau Borneo yang mendiami Pulau Kalimantan. Ada 5 suku atau 7 suku asli Kalimantan, yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai, Paser, Berau, dan Tidung. Ada yang dilakukan untuk merayakan suka cita, seperti kelahiran, pernikahan, dan panen. Ada juga yang dilakukan untuk memperingati duka cita, seperti kematian. Selain itu, ada juga upacara adat yang dilakukan untuk meminta keselamatan, menyambut tahun baru, dan lain sebagainya.

Masing-masing upacara adat Kalimantan Tengah memiliki makna dan ritualnya masing-masing. Berikut adalah beberapa contoh upacara adat Kalimantan Tengah yang yang masih banyak dilaksanakan hingga hari ini.


1. Upacara Nyaki Tihi

Upacara Nyaki Tihi adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk memperingati kehamilan pertama seorang perempuan. Upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan kelancaran kehamilan serta kelahiran bayi yang sehat.

Upacara Nyaki Tihi biasanya dilakukan pada usia kehamilan tujuh bulan. Dalam upacara ini, keluarga dan kerabat berkumpul untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada para leluhur. Persembahan yang diberikan biasanya berupa hewan kurban, seperti ayam atau babi, serta makanan dan minuman.


2. Ritual Nahunan

Ritual Nahunan adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk memberikan nama kepada bayi yang baru lahir. Upacara ini bertujuan untuk memperkenalkan bayi kepada keluarga dan masyarakat, serta memohon keselamatan dan kebahagiaan bagi bayi tersebut.

Ritual Nahunan biasanya dilakukan pada usia bayi sekitar 1-2 tahun. Dalam upacara ini, bayi akan dimandikan dengan air suci yang telah dibacakan doa-doa. Setelah itu, bayi akan diberikan nama oleh orang tua atau kakek-neneknya.


3. Mamapas Lewu

Mamapas Lewu adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan desa atau kampung. Upacara ini biasanya dilakukan pada awal tahun baru masyarakat Dayak Ngaju.

Dalam upacara Mamapas Lewu, masyarakat akan berkumpul untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada para leluhur. Persembahan yang diberikan biasanya berupa hewan kurban, seperti ayam atau babi, serta makanan dan minuman.


4. Ritual Tetek Pantan

Ritual Tetek Pantan adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kapuas, Dayak Ngaju untuk memohon keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan. Upacara ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang akan melakukan perjalanan jauh, seperti berburu, berdagang, atau merantau.

Ritual ini juga kerap dilakukan jika ada tamu yang datang ke daerah Dayak pedalaman. Tamu akan disambut dengan meriah oleh seluruh penduduk desa. Dalam praktiknya, seluruh tamu yang datang diminta untuk memotong bambu hijau yang dipasang secara melintang di pintu masuk atau gapura dengan menggunakan senjata tradisional Mandau. Apabila kayu berhasil dipotong, maka tamu tersebut diperbolehkan untuk berkunjun, dan sebaliknya. Tak lupa juga, musik dan tarian tradisional dengan menggunakan pakaian tradisional juga mengiringi proses ritual ini.

Dalam upacara Tetek Pantan, orang yang akan melakukan perjalanan atau baru saja tiba akan diberi air suci yang telah dibacakan doa-doa. Air suci ini dipercaya dapat melindungi orang tersebut dari bahaya selama perjalanannya, serta mencegah terjadinya hal-hal buruk.


5. Manetek Kayu

Tradisi Manetek Kayu menjadi ajang untuk memperlihatkan kekuatan pria Dayak terkait kemampuan, keterampilan, dan kekuatan mereka dalam menggunakan Pahera atau senjata tradisional untuk bertahan hidup. Selain itu, ritual ini juga umumnya dilakukan pada saat tamu kehormatan datang mengunjungi daerah tersebut.


6. Pakanan Sahur Lewu Dayak

Pakanan Sahur Lewu Dayak adalah upacara adat yang dilakukan secara besar-besaran oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk memberikan persembahan kepada para leluhur dan mengucapkan terima kasih karena telah dilindungi oleh sang leluhur. Upacara ini biasanya dipimpin oleh tokoh Agama Kaharingan.

“Pakanan” berarti memberikan persembahan berupa sesajen, sedangkan “Sahur” berarti leluhur atau dewa yang dipercaya menjaga kehidupan manusia. Terakhir, “Lewu” berarti kampung atau desa yang menjadi tempat bermukimnya penduduk di suatu wilayah.

Dalam upacara Pakanan Sahur Lewu Dayak, masyarakat akan berkumpul untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada para leluhur. Upacara adat ini juga menjadi tempat berkumpulnya para masyarakat untuk menjalin tali persaudaraan yang erat.


7. Upacara Adat Dayak Manyanggar

Manyanggar, berasal dari kata "Sangga," memiliki arti batasan atau rambu-rambu. Upacara Manyanggar Suku Dayak merupakan ritual yang diadakan untuk membentuk batas-batas antara kehidupan manusia dan makhluk gaib yang tak terlihat.

Masyarakat Dayak percaya bahwa selain manusia, terdapat pula makhluk halus dalam dunia ini. Oleh karena itu, mereka melaksanakan upacara Manyanggar sebagai bentuk pembatasan agar keduanya tidak saling mengganggu alam dan kehidupan masing-masing.

Ritual Manyanggar bukan hanya sekadar untuk mengetahui pembatasan, melainkan juga sebagai ungkapan penghormatan terhadap batasan kehidupan makhluk lain. Upacara ini biasanya digelar ketika manusia hendak membuka lahan baru untuk pertanian atau mendirikan bangunan sebagai tempat tinggal.

Dengan meresapi makna dalam upacara ini, masyarakat Dayak menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan roh halus, mencerminkan rasa hormat dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.


8. Upacara Ritual Dayak Pakanan Batu

Ritual Dayak Pakanan Batu merupakan tradisi yang diadakan setelah panen ladang atau sawah sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih terhadap peralatan dan proses yang digunakan selama proses bercocok tanam, mulai dari membersihkan lahan hingga hasil panen.

Tujuan dari ritual ini adalah pada benda atau barang yang dituakan, yaitu batu, yang dianggap sebagai sumber energi untuk menajamkan alat-alat pertanian seperti parang, balayung, kapak, ani-ani, dan benda dari besi lainnya.

Batu dalam ritual Dayak Pakanan Batu bukan hanya sebagai penunjang kelancaran pekerjaan pertanian, tetapi juga dianggap memberikan perlindungan kepada pemakai peralatan.

Mereka mengucapkan rasa syukur dan terima kasih karena mereka yang terlibat dalam bercocok tanam dan berladang dapat melakukannya tanpa mengalami luka atau musibah. Upacara ini menjadi simbol kebersamaan, kesyukuran, dan hubungan yang erat antara masyarakat Dayak dengan alam serta peralatan yang mereka gunakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.


9. Ngadatun

Ngadatu adalah upacara kematian khas Kalimantan Tengah yang didedikasikan untuk orang-orang yang meninggal atau terbunuh dalam peperangan, atau bagi pemimpin rakyat yang terkemuka.

Ritual ini berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan melibatkan partisipasi aktif dari warga setempat, saudara, dan tetangga. Upacara ini menjadi wujud penghormatan yang mendalam terhadap para leluhur yang meninggal secara tidak wajar, mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai kebersamaan masyarakat Kalimantan Tengah.


10. Tiwah

Tiwah adalah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Ngaju untuk mengantarkan seseorang yang meninggal dunia ke alam baka. Upacara ini merupakan upacara kematian yang paling besar dan sakral dalam tradisi Dayak Ngaju.

Upacara Tiwah biasanya dilakukan selama beberapa hari, dan melibatkan berbagai ritual, seperti membangun rumah liang, menaburkan abu jenazah, dan menari-nari.

Upacara adat Kalimantan Tengah merupakan warisan budaya yang kaya dan bermakna. Berbagai upacara-upacara ini merupakan wujud kepercayaan, tradisi, serta nilai-nilai masyarakat Kalimantan Tengah yang masih dijaga hingga hari ini.

Kamis, 30 November 2023

Pura Tirta Empul

 


Meskipun pura lain di Bali mungkin lebih besar atau lebih menakjubkan, Pura Tirta Empul, yang diterjemahkan menjadi "Kuil Air Suci", memiliki ketenangan unik yang tidak dapat ditandingi. Situs sembahyang yang masih aktif digunakan ini menginspirasi umat Hindu Bali dan pengunjung yang berbeda keyakinan. 

Meskipun terdapat beberapa kuil dan bangunan lain di lokasi tersebut, ketenangan kuil paling baik terlihat di kolam persegi panjang besar di tengah kompleks. Kita akan melihat jamaah memasuki air untuk berdoa, jadi hormati adat istiadat Bali dan jangan mengganggunya. Wisatawan juga dipersilakan untuk memasuki air yang dikenal sebagai mata air pegunungan yang suci. Namun perlu diingat bahwa kita harus memasuki air dengan berpakaian lengkap (dan juga harus mengenakan sarung; sarung dapat disewa gratis di lokasi), jadi pengunjung menyarankan untuk membawa pakaian ganti.

Kuil kuno ini dapat dikunjungi sekitar jam 7 atau 8 pagi hingga jam 5 atau 6 sore. sehari-hari. Orang dewasa harus membayar sekitar 15.000 rupiah (kira-kira $1) untuk masuk, sementara anak-anak dikenakan biaya sekitar 7.500 rupiah ($0,50). Wisatawan sering mengunjungi Pura Tirta Empul dalam perjalanan ke atau dari desa Kintamani atau Gunung Kawi, situs keagamaan lainnya. Lokasi ini paling mudah dijangkau dengan mobil.

Pariwisata Hijau Bakal Ngetren dan Diminati Investor

 Di tahun 2024, pariwisata hijau dan berkelanjutan akan makin ngetren dan diminati oleh para investor. Ini harus jadi perhatian seluruh stakeholder pariwisata.

Menparekraf Sandiaga Uno menyebut tren investasi pada 2024 di sektor pariwisata hijau (Green Tourism) makin meningkat. Itu mengindikasikan semakin diminatinya sektor ini oleh para investor.

"Dalam empat tahun terakhir, sektor energi terbarukan (dalam mewujudkan Green Tourism) telah terbukti menarik investasi tertinggi. Trennya menunjukkan hotel dan aktivitas pariwisata menyumbang hampir dua pertiga dari seluruh proyek Penanaman Modal Asing (PMA/FDI) klaster pariwisata, diikuti software dan IT services di peringkat kedua. Itu juga menunjukkan penguatan peran teknologi digital di sektor pariwisata," ungkap Sandiaga dalam acara Indonesia Tourism Outlook di Hotel A One Jakarta.

Di tahun 2024, pariwisata hijau dan berkelanjutan akan makin ngetren dan diminati oleh para investor. Ini harus jadi perhatian seluruh stakeholder pariwisata.

Menparekraf Sandiaga Uno menyebut tren investasi pada 2024 di sektor pariwisata hijau (Green Tourism) makin meningkat. Itu mengindikasikan semakin diminatinya sektor ini oleh para investor.

"Dalam empat tahun terakhir, sektor energi terbarukan (dalam mewujudkan Green Tourism) telah terbukti menarik investasi tertinggi. Trennya menunjukkan hotel dan aktivitas pariwisata menyumbang hampir dua pertiga dari seluruh proyek Penanaman Modal Asing (PMA/FDI) klaster pariwisata, diikuti software dan IT services di peringkat kedua. Itu juga menunjukkan penguatan peran teknologi digital di sektor pariwisata," ungkap Sandiaga dalam acara Indonesia Tourism Outlook di Hotel A One Jakarta.

Tak Sekadar Periksa Laporan KomisiXI Harap BPK Ukur Kinerja Penggunaan Anggaran

 Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Frederic Palit berharap bahwa ke depan nanti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tak sekadar melakukan pemeriksaan keuangan berdasarkan laporan la mengungkapkan ngar nantinya pemeriksaan BPK Juga dapat mengukur kinerja penggunaan anggaran tersebut.

"Di luar daripada tugas-tugas reguler yang selama ini dilakukan oleh BPK yaitu melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan dan lembaga negara. Maka yang kita inginkan adalah ke depan pemeriksaan BPK itu lebih bisa mengukur kinerja-kinerja dari anggaran. Itu yang kita ingin ditingkatkan ke depan," ujar Dolfie kepada Parlementaria setelah rapat Pengambilan Keputusan Calon Anggota BPK RI di gedung Nusantara I. Senayan Jakarta pada Rabu (31/5).

Komisi XI DPR RI menggelar uji x kelayakan dan kepatutan kepada 12 calon anggota BPK untuk mencari pengganti Agus Joko Pramono yang masa jabatannya akan berakhir Agustus mendatang. Setelah melakukan uji kelayakan dan kepatutan selama 3 tiga hari sejak Senin (29/5/2023) hingga Rabu (31/5/2023) lalu.

Dalam rapat internal pengambilan keputusan calon anggota BPK yang dilanjutkan dengan pemungutan suara. Komisi XI DPR RI menyepakati Slamet Eddy Purnomo sebagai anggota BPK terpilih, Slamet mengantongi 32 suara, meninggalkan rivalnya Dumoly Freddy Pardede yang mendapat 24 suara

Mengenai pemilihan anggota BPK ini, Dolfie menilai bahwa masing-masing anggota dewan memiliki pertimbangannya tersendiri dalam menentukan pilihannya. Menurutnya dua nama yang berhasil meraup banyak suara itu memiliki kompetensi yang sesuai tugas BPK.

“Kalau ditanya apa pertimbangannya, anggota masing-masing punya pertimbangan tapi itu lah hasil yang merefleksikan bahwa dua orang ini yang dianggap memiliki kompetensi yang sesuai dengan BPK ke depan cuma lebih banyak yang memilih Slamet Eddy Purnomo." tutup politisi PDI-P itu.

Sabtu, 18 November 2023

Aksi Pandawara Group bersihkan Pantai Loji sempat ditolak kepala desa

Pemerintah Desa Sangrawayang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengizinkan sekelompok anak muda Pandawara Group menggelar aksi bersih-bersih di Pantai Loji yang penuh sampah. Aksi itu sebelumnya disebut ditolak kepala desa dan karang taruna setempat, tapi belakangan dibantah oleh Sekretaris Desa, Dede Mulyadi yang mengatakan ada miskomunikasi.

Kepala desa, kata dia, menolak kegiatan tersebut diviralkan di media sosial.

Dengan menumpuknya sampah di pesisir, menurut LSM Walhi Nasional, semestinya inisiatif seperti yang dilakukan Pandawara diterima karena pemda dipastikan tak sanggup mengerjakan sendirian. Temuan LSM Walhi Nasional, mayoritas pantai di Indonesia sudah tercemar sampah, mulai dari plastik sekali pakai, limbah B3, tekstil, kaca, dan karet.


Mengapa Kepala Desa Sangrawayang sempat keberatan?

Awalnya, Pandawara Group merilis video di Tiktok yang kemudian viral. Video tersebut menyoroti hamparan sampah di Pantai Loji, Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

Pandawara Group memberikan gelar kepada pantai itu sebagai 'Pantai Terkotor No 4 di Indonesia'. Mereka pun mengajak masyarakat untuk bersih-bersih pantai tersebut, pada 6 dan 7 Oktober mendatang. Namun, Kepala Desa (Kades) Sangrawayang, Muhtar, mengatakan tidak mengizinkan aktivitas bersih-bersih sampah di wilayahnya.

Karena menurutnya, pihak pemerintah seolah tidak dilibatkan dalam inisiasi bersih-bersih tersebut."Kalau dari saya, kalau transparan terbuka dari pemerintah itu silakan. Kalau seperti yang kemarin yang dimusyawarahkan di desa itu, saya nggak mengizinkan," kata Muhtar.

"Tidak akan mengizinkan karena itu diviralkan. Karena harus melibatkan masyarakat, yang ambil sampahnya. Dicontohkan, tahun kemarin bulan kemarin di Loji itu se-kabupaten hampir dua ribu orang," ungkap Muhtar.

"Sedangkan kalau di Desa Sangrawayang ada tiba-tiba, tidak mengerti saya juga. Bahkan masuk di Tiktok malam, jadi seolah-olah desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, cemar nama baik Desa Sangrawayang," kata Muhtar menambahkan.

Akan tetapi, belakangan Sekretaris Desa Sangrawayang, Dede Mulyadi, mengatakan sejak awal pihaknya menyambut baik kedatangan Pandawara Group yang menyampaikan niat untuk membersihkan pantai di sana.

Kedatangan sekelompok anak muda itu berlangsung pada Jumat (29/09) yang dihadiri kepala desa dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi.

"Makanya kalau (katanya) ada bahasa penolakan, kenapa harus ada penolakan? Sedangkan kepala desa juga tidak ada kata-kata penolakan, malah menyambut baik," jelas Dede 

Dede menduga munculnya tudingan Kepala Desa Sangrawayang, Muhtar, menolak Pandawara lantaran miskomunikasi. Ia menjelaskan, bukan aksi bersih-bersihnya yang ditolak, tapi memviralkan kegiatan tersebut. "Mungkin salah tanggapan atau bagaimana sehingga keluar penolakan, padahal tujuan di situ bukan penolakan bersih-bersih pantainya, tapi penolakan diviralkan," sambung Dede. Dia juga membantah kabar yang menyebut kepala desa akan melayangkan somasi. Yang pasti pihak desa sudah tidak mempermasalahkan jika kegiatan bersih-bersih itu dibuat konten oleh grup yang beranggotakan lima orang pemuda ini.


Bagaimana kelanjutan aksi bersih-bersih Pandawara Group?

Melalui akun TikToknya, Pandawara Group mengatakan akan tetap melakukan aksi bersih-bersih sampah di pantai Loji, Desa Sangrawayang pada 6-7 Oktober nanti. Mereka menyebut kegiatan itu sudah mendapat izin dan telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi serta aparatur desa pada 29 September. "Ini adalah pantai temuan keempat kami dengan kondisi pantai yang benar-benar darurat dan harus segera ditangani lebih lanjut," ujar Pandawara Group.

"Dan harus diingat mulai pantai nomor satu, kami tidak pernah menyudutkan ataupun menyalahkan pihak manapun," sambung mereka.

"Kami tidak pernah mengeklaim setelah pantai itu berhasil dibersihkan bahwa itu berkat Pandawara. Tapi itu adalah hasil dari kolaborasi antara instansi dan masyarakat yang ikut partisipasi."

Pandawara Group adalah sekumpulan anak muda yang kerap melakukan aksi bersih-bersih sungai dan pesisir di Indonesia. Pantai Loji menjadi pesisir keempat yang dibersihkan Pandawara Group dengan mengajak warga setempat. Pantai sebelumnya adalah Pantai Labuan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Aksi bersih-bersih di pantai Labuan pada akhir Mei 2023 lalu menghasilkan 1.200 karung sampah. Lantas, Pantai Sukaraja, Bandar Lampung, yang berhasil mengumpulkan 300 ton sampah dalam sehari pada awal Juli 2023. Terakhir Pantai Kasenden, Cirebon, Jawa Barat, yang dilakukan pada pertengahan Agustus 2023.

Pandawara berkata, apa yang mereka lakukan tidak lain untuk menyadarkan dan membangun kesadaran publik soal pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Tapi selain pantai, mereka juga melakukan aksinya di sungai-sungai -yang bisa dilihat di YouTube dan TikTok.


Dari mana asal sampah di Pantai Loji?

Sekretaris Desa Sangrawayang, Dede Mulyadi, menjelaskan pantai Loji terus kotor akibat sampah yang terbawa oleh arus pasang surut laut. Sampah di pantainya kebanyakan tekstil.

Tapi, klaimnya, tak selalu pantai Loji dipenuhi sampah. Ada kalanya ketika arus laut sedang surut sampah yang menumpuk akan hilang dengan sendirinya. "Datang lagi air pasang, secara perlahan-lahan, sampah tersebut hilang sendiri. Makanya kita tidak terlalu menindaklajuti sampah tersebut, entar juga itu hilang sendiri," ucap Dede.

Kendati demikian dia mengaku pihaknya kesulitan mengatasi sampah di pantai Loji karena harus menggunakan alat berat.

Upaya yang sudah dilakukan warga desa selama ini yakni menggelar agenda rutin mingguan atau tahunan yang disebut Jumsih atau Jumat Bersih.

"Di kita kan ada empat pedusunan. Yang pantainya kotor itu dusun satu. Tiap Jumat dan seterusnya dirolling (bergiliran). Setiap tahun kita mengundang dari sekolah untuk menurunkan bantuan dari anak-anak SD dan SMP, termasuk juga warga dan pemerintahan desa."


'Mengerikan', sampah plastik sebanyak 1,3 miliar ton akan mencemari lingkungan pada 2040

Pengkampanye dari LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Abdul Ghofar, menyebut sampah yang berserak dan menumpuk di sepanjang pesisir juga ada yang berasal dari sampah perkotaan yang 'tercecer' ke sungai.

Kasus seperti itu terjadi di Tambakrejo, Kota Semarang dan pesisir pantai Sukaraja, Lampung.

"Rata-rata pantai yang berdekatan dengan aliran sungai atau muara sungai punya potensi lebih kotor dibandingkan dengan yang tidak dekat dengan aliran sungai," ujar Abdul Ghofar kepada BBC News Indonesia.

"Jadi sampah dari rumah tangga, pasar, atau industri yang dibuang ke sungai terbawa dan akhirnya terkumpul di satu titik itu," sambungnya.

Pada Juli 2022 lalu, sejumlah organisasi lingkungan pernah membuat penelitian soal pencemaran sampah di 10 provinsi.

Hasilnya 11 pesisir di kabupaten/kota di Indonesia seperti Banda Aceh, Sibolga, Serang, Semarang, Mataram, Palu, Polewali Mandar, dan Ambon, telah tercemar. Paling banyak atau sekitar 79% adalah sampah plastik sekali pakai, 9,2% plastik daur ulang, 3,4% sampah kaca, 3,1% sampah karet, dan 1,3% limbah B3

"Kesimpulannya mayoritas pantai kita mulai dari Indonesia bagian barat sampai timur tercemar sampah plastik


Mengapa sampah di pesisir atau sungai tak diurus?

Abdul Ghofar mengatakan Undang-Undang nomor 18 tahun 2008 menyebutkan pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah sepenuhnya. Mulai dari pengangkutan, pemilahan, sampai ke tempat pembuangan sampah sementara hingga pemroresan akhir sampah.

Itu artinya sampah yang berasal dari rumah tangga, perkantoran, pasar, harus ditangani pemda. Masalahnya, kata Abdul Ghofar, sampah yang tak tertangani atau 'tercecer' ke sungai dan pesisir tak diurus.

"Karena sampah di perairan sungai atau pesisir selalu diperdebatkan kewenangan siapa? Kementerian Kelautan atau PUPR? Padahal kalau memang pemda kesulitan bisa berkoordinasi dengan dinas kelautan atau dinas ciptaru," jelas Abdul Ghofar.

"Sayangnya koordinasi ini tidak pernah jalan."

Persoalan kedua karena muncul anggapan bahwa sampah di perairan mustahil dibersihkan. Ia mencontohkan upaya pemda di Kepulauan Seribu yang rutin seminggu sekali bersih-bersih sampah. Tapi setelahnya sampah kembali datang dalam jumlah banyak. "Siklus tadi membuat pemda merasa sulit membersihkan sampah sungai atau pesisir. Seolah-olah ini upaya impossible."

Ketiga, butuh usaha sangat besar untuk membersihkan sampah di sungai atau pesisir pantai. Entah itu anggaran maupun sumber daya manusia. Untuk membersihkan sampah di pantai, kata Ghofar, tidak cukup dengan beberapa petugas, akan tetapi memerlukan banyak tenaga.


Dalam beberapa aksi bersih-bersih sampah di pantai, sambungnya, pemda harus menggandeng perusahaan bahkan relawan. "Dan seringnya dilakukan kalau ada acara tertentu kayak Pandawara Group, pemda ikut join."


Berapa anggaran pengelolaan sampah?

Direktur Harian di Yayasan Pengembang Biosains dan Bioteknologi (YPBB), Fictor Ferdinand, mengatakan anggaran pengelolaan sampah di kabupaten/kota sangat minim.

Kepala Subdirektorat Tata Laksana Produsen, Direktorat Pengurangan Sampah di KLHK, Ujang Solihin Sidik, bahkan menyebut rata-rata hanya 0,51% dari total APBD tiap daerah.

Dengan anggaran yang minim itu, kata dia, wajar jika sampah tidak dikelola dengan baik. Padahal kalau menurut Bank Dunia, anggaran yang ideal untuk mengelola sampah di negara seperti Indonesia harusnya 11% dari total APBD. "Jadi wajar kalau sampah jadi isu besar, karena anggarannya kecil banget," ucap Fictor. Kecilnya anggaran membuktikan bahwa sampah belum menjadi prioritas pelayanan dasar.


Apakah aksi bersih-bersih seperti Pandawara Group cukup?

Abdul Ghofar menilai aksi yang dilakukan Pandawara Group adalah salah satu upaya pendidikan atau penyadaran ke publik soal kebersihan lingkungan. Tapi tindakan itu saja tidak cukup.

Tanpa ada upaya lanjutan seperti mengurangi membuang sampah ke sungai, mengurangi pemakaian plastik, termasuk mengolah sampah daur ulang, maka sampah akan kembali menggunung di pantai.

"Itu next step yang harus jadi bagian pemerintah lakukan. Kalau masyarakat sudah inisiasi, selanjutnya masuk ke upaya pereventif."

Keragaman Hayati Papua yang Hilang Ditemukan Kembali

 Spesies mamalia berduri yang telah menghilang selama 62 tahun dan dikhawatirkan sudah punah, ditemukan masih hidup di Pegunungan Cycloop, Papua, bersama dengan ratusan spesies baru lainnya.

Para peneliti dalam Ekspedisi Cycloop di Pegunungan Cycloop, Papua, berhasil menemukan ekidna Zaglossus attenboroughi, atau ekidna moncong panjang Sir David Attenborough.

Ini adalah pertama kalinya ekidna dengan nama latin Zaglossus attenboroughi difoto dalam keadaan hidup.

Spesies ini terakhir dilihat pada tahun 1961, dan selama ini dikhawatirkan telah punah.

Pemusnahan hutan yang sangat cepat akan merugikan manusia itu sendiri tetapi kepentingan jangka pendek membuat banyak orang tidak peduli dengan hutan dan kelestarian bumi ini

Selama 62 tahun terakhir, keberadaan spesies ini hanya dibuktikan dari satu spesimen yang sudah diawetkan dan kini tersimpan di Naturalis Biodiversity Centre di Leiden, Belanda.


Spesimen itu ditemukan di dekat puncak Gunung Rara, Pegunungan Cycloop oleh ahli botani Belanda, Pieter van Royen, pada 1961.

"Mendapatkan bukti bahwa spesies ini masih hidup itu bagaikan menemukan satu cabang dari pohon kehidupan yang mempunyai sejarah evolusi sangat panjang," kata Dr James Kempton, ilmuwan dari Universitas Oxford di Inggris yang memimpin ekspedisi yang berlangsung pada bulan Juni-Juli 2023.

Zaglossus attenboroughi adalah hewan yang punya duri di tubuhnya seperti landak, berjalan dengan empat kaki dan bermoncong lurus panjang, serta hidup di hutan terpencil Pegunungan Cycloop. .Warga Desa Yongsu Spari di kaki gunung mengenal hewan ini sebagai payangko.

Satu-satunya spesimen payangko ditemukan oleh ahli botani Belanda pada 1961, dan baru diberi nama pada 1998.

Selain menemukan payangko yang telah lama hilang, ekspedisi ini juga menemukan ratusan spesies yang diyakini merupakan spesies yang baru dalam sains. Pegunungan Cycloop terletak di barat ibu kota Provinsi Papua, Jayapura.

Pegunungan ini membentang dari barat ke timur Provinsi Papua dan menjadi pembatas antara Danau Sentani dan Samudra Pasifik. Warga setempat menyebut puncak tertingginya dengan beragam nama, mulai dari Dobonsolo, Dafonsoro, hingga Robhong Holo.

"Saya sendiri baru tahu ada banyak spesies langka di hutan ini, saya merasa bersyukur, artinya hutan ini masih terjaga," kata Zacharias Sorondanya, warga Desa Yongsu Spari di kaki Pegunungan Cycloop, yang memandu perjalanan para peneliti.

.Hanya ada lima spesies mamalia yang bertelur (monotremes) di dunia, dan salah satunya adalah Zaglossus attenboroughi. Spesies ini dikategorikan sangat terancam punah dalam daftar merah IUCN.

Ekidna ini dinamakan Zaglossus attenboroughi pada tahun 1998 untuk menghormati naturalis Inggris sekaligus penyiar BBC, Sir David Attenborough, "yang telah berkontribusi besar dalam membuat masyarakat menghargai flora dan fauna di Pulau Papua".


Payangko ditemukan setelah peneliti memasang 80 kamera di Pegunungan Cycloop. Salah satu kamera merekam video dan foto Zaglossus attenboroughi pada 22 Juli 2023 pukul 20.08 waktu Indonesia timur. Demi kelestarian payangko, lokasi tempat penemuannya dirahasiakan.

Tidak banyak yang diketahui dari spesies ini, karena mereka belum pernah diteliti dalam keadaan hidup. "Ini adalah bukti ilmiah pertama bahwa Zaglossus attenboroughi masih hidup, dan foto pertama binatang ini," kata James Kempton kepada BBC News Indonesia.

Namun, sudah ada penelitian tentang tiga jenis ekidna lainnya, salah satunya adalah Zaglossus bartoni atau ekidna moncong panjang dari timur. Spesies ini hidup di dalam liang di tempat dengan ketinggian antara 600-3.200 meter di atas permukaan laut, hanya dapat ditemukan di hutan terpencil dan aktif di malam hari.

"Itulah sebabnya kami membutuhkan kamera untuk mengetahui apa yang terjadi di dalam hutan, sebab manusia menimbulkan banyak suara dan gerakan, dan bisa menakuti para satwa," kata James.

Dia menjelaskan bahwa Zaglossus attenboroughi yang terlihat di kamera sudah sesuai dengan deskripsi ciri-ciri binatang ini. Moncongnya lebih lurus, dan lebih pendek dibanding spesies ekidna lain. Struktur tubuhnya juga sesuai dengan spesimen yang tersimpan di museum.

Spesies ini adalah yang terkecil di antara ekidna yang lain, dan individu yang nampak diperkirakan panjangnya sekitar 70-80 cm.

"Penemuan ini berarti bahwa populasi spesies ini terjaga sejak terakhir terlihat di 1961, jadi ini adalah kabar baik. Saya menduga populasinya masih ada lebih banyak lagi, meskipun tidak terlalu banyak karena mereka hanya hidup di pegunungan ini," kata James.

Sebelumnya, pencarian binatang ini sudah kerap kali dilakukan, misalnya, oleh ekspedisi tahun 2007, tapi tanpa membuahkan hasil. Kali ini, peneliti menjelajahi sisi hutan yang sangat jarang dirambah manusia.

"Ketika pertama kali tiba di area sekitar puncak, saya merasa seperti berada di sebuah tempat yang spiritual. Kami membuka jalan ke sana dengan dikelilingi kabut, dan hutan sangat sunyi," kata James.

Sebagian daerah yang diteliti adalah kawasan hutan adat milik beberapa suku yang tinggal di kaki gunung. Beberapa kawasan, adalah tempat suci yang biasanya tidak boleh dimasuki orang asing.

"Kami diberi izin khusus oleh warga karena riset kami bertujuan baik, kami bertujuan mempelajari binatang dan bukan berburu, tidak ingin menebang pohon, sehingga kami diizinkan naik ke atas gunung," kata James.

Warga percaya bahwa penjaga hutan akan menjaga mereka yang bertujuan baik, dan menghukum mereka yang berniat buruk.

"Masukan dari komunitas lokal sangat penting dalam upaya riset dan konservasi, karena kami adalah tamu di rumah mereka. Kami belajar banyak dari warga kampung yang sangat terbuka dan menerima kami," kata Dr Leonidas Romanos-Davranoglou, entimologis atau pakar serangga dari Universitas Oxford yang juga turut serta dalam penelitian.

"Udang langit" yang banyak ditemukan di sekitar puncak, ukuran terbesarnya 1 centimeter.


Penemuan spesies baru: Udang yang hidup di tanah gunung

Selain menemukan payangko yang telah lama hilang, ekspedisi ini juga menemukan ratusan spesies baru yang belum tercatat oleh sains.

"Kami memperkirakan bahwa kami menemukan ratusan spesies baru, dan bahkan satu genus baru," kata pakar serangga dari Universitas Oxford, Dr Leonidas Romanos-Davranoglou.

Leonidas menyebutnya perkiraan, karena penemuan sebuah spesies membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk disahkan secara resmi oleh komunitas sains. Hasil penelitian yang dilakukan ini disebutnya akan menyibukkan para ilmuwan selama bertahun-tahun.

"Rasanya seperti tak percaya, kami berada di atas gunung tinggi, di hutan tropis di atas 2.000 meter, lalu ketika mengamati di batu, di antara daun-daun di tanah, kami malah menemukan ada udang. Kami menyebutnya 'udang langit'," kata Leonidas.

Kelembapan tanah menjadi tempat hidup udang-udang ini, yang punya kantong di badan untuk tempat tumbuh anak-anak mereka.

Dr Leonidas Romanos-Davranoglou mengamati tonggeret yang mati akibat infeksi jamur di kepala.

Spesies baru lainnya antara lain jangkrik gua yang buta, laba-laba, kalajengking, katak, dan kumbang pendaur ulang.

"Ada satu serangga yang kami sebut 'serangga pembunuh', predator kecil yang punya sejenis jarum di mulutnya untuk memasukkan racun ke tubuh serangga lainnya dan menyedot darah mereka. Seperti vampir," kata Leonidas.

Ada juga sejenis kecoa pedaur ulang yang menurut Leonidas "berwujud cukup manis, tidak seperti kecoa". Serangga ini mendaur ulang kayu yang jatuh di tanah dengan cara memakannya dan membuat terowongan kecil di dalam kayu. Menariknya, kecoa ini bersama-sama membesarkan anak mereka yang sangat tergantung pada orangtuanya.

"Serangga ini menarik bukan hanya karena dia adalah spesies baru, yang punya tugas penting di ekosistem, tapi juga menarik melihat bahwa serangga memiliki sistem kemasyarakatan yang kompleks seperti ini."

Salah satu spesies baru yang ditemukan: katak kecil dari genus Choerophryne yang hidup di antara daun-daun yang jatuh di tanah.

Banyak dari spesies baru ditemukan saat mereka meneliti sebuah bagian dari ekosistem yang menurutnya hampir tidak pernah diperhatikan oleh orang lain, yaitu permukaan hutan dan tanah di bawahnya. Ini adalah tempat di mana daun-daun jatuh menumpuk selama bertahun-tahun, tempat terjadinya daur ulang yang menyuburkan hutan.

Peneliti mengambil contoh tanah dan menemukan berbagai binatang yang ternyata hidup di sana. Karena hidup di tanah, hewan-hewan ini bagaikan hidup di dalam gua.

"Mereka tidak banyak berpindah tempat, sehingga tingkat endemismenya sangat tinggi," kata Leonidas. Artinya, ini adalah hewan-hewan yang hanya ada di satu lokasi tertentu dan tidak ada di tempat lainnya.

Selanjutnya, para peneliti ingin memahami lebih jauh mengenai sejarah evolusi hewan-hewan di Pegunungan Cycloop ini dengan lebih mendalam. Mereka menduga bahwa Pegunungan ini dulunya adalah kepulauan vulkanis di Laut Pasifik yang kemudian menyatu dengan daratan utama Papua.

Hipotesis ini belum dibuktikan kebenarannya, dan diharapkan dapat dibuktikan salah satunya dengan bantuan uji DNA dari hewan-hewan yang ada di gunung.

"Dengan mempelajari DNA mereka, kita bisa melihat asal muasal dan pola migrasinya. Apakah mereka terkait dengan hewan dari Papua dan Australia, atau pengaruh dari Asia Tenggara?" kata Leonidas.

Dengan mengetahui asal muasal hewan-hewan kecil tersebut, para peneliti berharap bisa memahami bagaimana dan kapan hutan terbentuk, serta membuktikan teori-teori geologi:, apakah Pulau Papua terdiri atas beberapa pulau berbeda yang tadinya terisolasi, kemudian menyatu menjadi satu entitas.

"Jadi, saya tidak hanya meneliti serangga atau binatang-binatangnya saja, tapi juga habitat dan bahkan geologi pulaunya," kata Leonidas.

James mengatakan bahwa riset kali ini masih sangat awal dan baru menguak sedikit dari banyak hal yang masih belum diketahui.

"Papua sangat luas, dan sangat sedikit ekspedisi ilmiah dilakukan di sini, jadi saya pikir masih ada kekayaan luar biasa dalam keanekaragaman hayati, misteri besar yang masih belum diketahui oleh ilmuwan," kata James.


Menjelajahi hutan

Para peneliti menghabiskan sekitar 17 hari menjelajah dan berkemah di hutan dalam usaha mereka menemukan payangko, sekaligus melakukan penelitian terhadap fauna di Pegunungan Cycloop. Di antara penjelajahan hutan, mereka tinggal di rumah warga di Desa Yongsu Spari, Distrik Raveni Rara, Kabupaten Jayapura.

"Hutannya sangat lebat, kami mengikuti jalur-jalur kecil yang dibuat oleh hewan seperti kanguru, kasuari dan bandicoot. Kami juga seringkali harus menebas pepohonan agar bisa lewat," kata dia.

Mereka dibantu oleh tim yang terdiri dari mahasiswa Universitas Cendrawasih, dan warga Kampung Yongsu Spari yang memandu para peneliti di hutan, sebab mereka sangat mengenal hutan itu. Warga juga membantu para peneliti membawa barang dan membantu penyediaan logistik.

"Kami memulai hari di hutan sekitar pukul 6.30 pagi dengan sarapan Indomie dan nasi putih, sampai kami bosan setelah 17 hari makan itu-itu saja," kata James mengenang perjalanannya di hutan.

Setelah itu, mereka menjelajahi hutan untuk melakukan penelitian, serta memasang 80 kamera yang akan otomatis mengambil gambar jika ada makhluk hidup yang melintas dalam radius tertentu.

Entomologis atau ahli serangga mengambil sampel lantai hutan dan memasang jebakan untuk menangkap serangga-serangga yang tinggal di dalam tanah maupun terbang rendah di atasnya.

Mereka juga menggunakan jaring untuk menangkap serangga yang hinggap di daun, dan perangkap bercahaya untuk menangkap serangga yang beraktivitas di malam hari.

Pada malam hari, peneliti mencari sampel reptil dan amfibi, dipimpin oleh warga yang sehari-hari berburu di hutan tersebut. "Jadi, satu hari dimulai pukul 6.30 dan kami baru istirahat selepas tengah malam," kata dia.

"Semua ini dilakukan di Cycloop yang berhutan lebat dan terjal. Jadi, sangat sulit dan menguras tenaga," kata James.

Peneliti diterjang hujan, beberapa kali terjatuh, menabrak pepohonan, dan harus berhadapan dengan nyamuk dan berjumpa ular berbisa. Kaki mereka luka akibat berjalan jauh, dan beberapa anggota ekspedisi harus berjuang melepaskan lintah yang menempel di mata.

Di kedalaman hutan, mereka juga menjumpai gua yang belum terdokumentasi, dan nampak tidak terusik oleh aktivitas manusia.

"Saya dan tim berhasil masuk ke dalam gua, meskipun sangat sempit dan cukup menyeramkan, kalau saya boleh jujur," kata Leonidas.

Meski demikian, dia tidak menjelajah lebih dalam lagi karena tidak mempunyai perlengkapan yang memadai untuk menjelajah gua.


Masa depan pelestarian

James menjelaskan bahwa setelah payangko terbukti masih ada, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyebarannya di gunung, di ketinggian berapa spesies ini hidup, seberapa banyak payangko yang masih tersisa, bagaimana sifatnya, caranya berkembang biak dan habitatnya. Dan yang terpenting: bagaimana status konservasinya?

Salah satu potensi ancaman bagi spesies ini adalah perburuan. "Membuat orang-orang menyadari betapa istimewanya mahkluk ini, betapa langka, dan betapa rapuhnya keberadaaannya di gunung ini mungkin adalah langkah penting untuk melindungi mereka," kata James.

Katak dari genis Xenorhina endemik Pulau Papua yang hidup di lumpur dan dedaunan yang jatuh.

Riset yang dilakukan bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua, Universitas Cenderawasih, dan Yayasan Pelayanan Papua Nenda (YAPPENDA) ini juga bertujuan untuk memberikan pelatihan tentang keberagaman fauna dan cara melestarikannya kepada mahasiswa Papua.

"Kami melatih para mahasiswa Papua yang akan menjadi generasi penerus ilmuwan dan pelestari alam yang akan berupaya untuk melestarikan alam Papua yang luar biasa ini," kata James.

Dia berharap, para mahasiswa yang turut serta dalam perjalanan ini bisa mempelajari berbagai teknik yang diajarkan agar kelak bisa melakukan penelitian sendiri demi masa depan pelestarian alam Papua.

"Praktik sangat penting, karena teori dan pelaksanaan di alam adalah dua hal yang sangat berbeda," kata dia.

"Papua sangat istimewa, dan termasuk salah satu tempat di dunia yang memiliki kawasan hutan yang masih tak tersentuh. Saya berharap kita masih punya kesempatan untuk melindungi keragaman hayati tanah ini, karena masa depan manusia tergantung pada lingkungannya," kata James.

Sebagian warga di kaki gunung merasa terkejut dengan banyaknya spesies langka yang ditemukan di hutan. Sebagian dari mereka telah mengenal hewan-hewan yang menurut peneliti adalah spesies yang belum tercatat secara ilmiah.

"Penelitian ini menjadi masukan untuk kami, saya berharap masyarakat bisa bersama-sama menjaga binatang-binatang yang langka ini supaya tidak musnah, begitu," kata Zacharias Sorondanya.

Rabu, 03 Mei 2023

Daftar Nomor Telepon Penting di Pontianak

Daftar nomor telepon penting di Pontianak untuk situasi darurat. Daftar nomor telepon penting Pontianak ini sangat berguna untuk melaporkan kejadian berbahaya dan mendesak. Semisal kebakaran atau juga ada kejahatan. Bahkan nomor telepon penting Pontianak ini bisa digunakan untuk melaporkan kejadian tak biasa, seperti mati lampu.


Pejabat

  • Kantor Walikota Pontianak. jl. Rahadi Usman tlp. 0561-733040
  • Kodam XII / Tanjung Pura jl. Trans Kalimantan
  • Polda Kalbar. Jl.Ayani tlp. 0561-732465 - 7415135


Kepolisian

  • Polresta Pontianak. jl. Gusti Johan Idrus No. 1 tlp. 0561-734900
  • Polsek Pontianak Kota, jl. Ampera tlp. 0561-7558880
  • Polsek Pontianak Barat. jl. Komyos Sudarso, tlp.0561-774766
  • Polsek Pontianak Selatan. jl. Letjen Sutoyo, tlp. 0561-736184
  • Polsek Pontianak Utara. jl. Gusti Situt Mahmud, tlp. 0561-883126
  • Polsek Pontianak Timur. jl. Perintis kemerdekaan No.2 Tlp. 0561-742910
  • Polsek Sungai Raya. Jl. Adi Sucipto tlp. 0561-721148


Rumah sakit

  • Rumah Sakit Umum Sultan Sy.Muhammad Alkadrie Pontianak. jl. Komyos Sudarso tlp. 0561-6783039
  • RSUD Soedarso Pontianak. Jl. DR. Soedarso No.1 tlp. 0561-737701
  • RS Umum St.Antonius Pontianak. Jl. Khw. Hasyim No.249 tlp. 0561- 732101
  • RS Universitas Tanjungpura Pontianak. jl.Prof. Hadari Nawawi komp.Untan tlp.0561-739630
  • RS Umum Kharitas Bhakti Pontianak. jl. Siam no.153 tlp.0561-734373
  • RS Mitra Medika Pontianak. jl.Sutan Abdurahman no.25 tlp.0561-584888
  • RS Islam YARSI Pontianak. jl.Tanjung Raya II tlp 0561-739685
  • RS Jiwa Daerah Sungaibangkong Ponntianak, Jl. Alianyang no.1 tlp.0561-767525
  • RS Pro MEDIKA Pontianak. jl.Gusti Sulung Lelanang tlp. 0561-739042
  • RS Anugerah Bunda Khatulistiwa Pontianak, jl.Ayani tlp.0561-581818
  • RS Anton Soejarwo Pontianak. jl.K.S. Tubun no.14 tlp.0561-736610
  • RS Bersalin Jeumpa Pontianak. jl.Sutan Abdurahman no.54 tlp.0561-765092
  • RS Bersalin Nabasa Pontianak. jl.Sei. Raya Dalam no.65 tlp.0561-7169594


Pelabuhan

  • Pelabuhan Dwikora Pontianak. jl.Pak Kasih tlp. 0561-732181


Pemadam Kebakaran


  • Dinas Kebakaran Kota Pontianak, jl. Letjen Sutoyo tlp. 0561-730897
  • Pemadam Mitra Jawi. jl.hasanudin tlp. 0561-75274534
  • Pemadam PPKJ. jl. komyos siedarso tlp. 081345465527
  • Bhakti 3 Serumpun, Jl. Komyos Sudarso Perum II tlp.0813 5266 2287
  • Bhakti Sei. Beliung, Jl. Komyos Sudarso tlp. 0561 – 7171066
  • Swadesi Borneo, Jl. Tabrani Ahmad tlp.0561 – 795569
  • Redam 21, Jl. Komyos Sudarso Gg. Karya Tani tlp. 0812 5604 5454
  • Pemadam Kota Baru, Jl. Komyos Sudarso tlp. 0823 6017 2578
  • Pemadam Panca Bakti, Jl. Suprapto No. 30 tlp.0561 – 740916
  • Pemadam Budi Pekerti, Jl. Gajahmada No. 147 tlp.0561 – 739200
  • Pemadam Mitra Bhakti, Jl. Siam tlp.0561 – 747349
  • Pemadam YPKK, Jl. Kedah tlp.0561 – 7511899
  • Pemadam Pandu Siaga, Jl. Wonobaru tlp.0813 4529 7347
  • Pemadam Join Fitrah, Jl. Adisucipto Gg. Fitrah tlp.0821 5928 0006
  • Pemadam Purnama, Jl. Purnama tlp.0812 5678 5544
  • Pemadam Kapuas Bhakti tlp.0852 4525 6444
  • Pemadam Armed tlp.0812 5676 6669
  • Pemadam Bintang Timur, Jl. Saman Hadi Perum III tlp.0813 4594 5401
  • Pemadam Hikmah, Jl. Tanjung Raya Gg. Alhuda tlp.0561 – 571420
  • Pemadam PKPA 86, Jl. Ya’ M. Sabran No. 86 tlp.
  • Pemadam BPAS, Jl. Situt Mahmud No. 16 A tlp.0561 – 883030
  • Pemadam UPKGR, Gg. Selat Sunda tlp.0561 – 887450
  • Pemadam CSK, Jl. Situt Mahmud Gg. Selat Madura tlp.0821 5945 5685
  • Pemadam Tri Tura, Jl. Tanjung Raya I tlp.0853 4606 1331


PLN

  • PLN Gangguan Pontianak. Jl. Gusti Sulung Lelanang No.3 tlp· 0561- 734120


PDAM

  • PDAM Pontianak. jl. Imam Bonjol No.430 tlp. 0561-7510000 3


Kodim

  • Kodim 1207 Pontianak tlp. 0561-7344481
  • Koramil 01 Pontianak Utara : 0561-884469
  • Koramil 02 Pontianak Barat : 0561-732475
  • Koramil 03 Pontianak Selatan : 0561-743475
  • Koramil 04 Pontianak Timur. jl. Perintis Kemerdekaan No.2 tlp. 0561-761916


Satpol PP

  • Satpol PP Kota Pontianak : 0561-731202


Minggu, 30 April 2023

Perancang Busana Muda Asal Pontianak


Tione Afifaya Dumamika merupakan desainer muda berbakat asal Kota Pontianak. Dara kelahiran Pontianak, 18 April 2000 ini kian populer pasca menampilkan karyanya pada Muslim Fashion Festival 2023.

Saat ini Aya sapaan akrabnya sedang menyelesaikan studi S2-nya di Magister Desain Telkom University Bandung. Anak pertama Iwan Gunawan dan Tri Utami Sulistyowati ini juga aktif di Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA) dan Jaringan Pengusaha Nasional Indonesia (Japnas).

IKRA sendiri merupakan lembaga syariah dibawah bank indonesia dan IFC atau Indonesia Fashion Chamber. Untuk jadi anggota IKRA diperlukan kurasi. "Tentu tidak mudah, waktu beberapa kali kurasi, dari bulan maret 2022-September 2022. Setelah jadi anggota IKRA, otomatis jadi binaan Bank Indonesia dan harus mengikuti beberapa pelatihan," ujarnya.Sementara Japnas merupakan jaringan himpunan pengusaha independen sejak 2015.

Selain Muffest 2023, Aya menampilkan karyanya pada Indonesia International Modest Fashion Festival (in2motionfest) pada oktober 2022. "Mimpi yang ingin dicapai bisa berhasil dan bermanfaat untuk orang banyak. Bisa memperkenalkan Kalbar, khususnya fashion, di luar baik nasional maupun internasional," ujarnya Sabtu 15 April 2023.

Hasil karya Aya pernah dipakai Kepala Kpw Bank Indonesia Kalbar, Kepala Kpw Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Kepala Pipebi (persatuan istri pegawai bank indonesia) Lampung dan anggota. Selain itu karyanya juga pernah dikenalan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Kepala Dinas Sosial Kalbar, Kepala Kanwil BPN Sumatera Utara dan Kepala Cabang Bank BTN Karawang dan lainnya.


Biodata 

  • Nama lengkap: Tione Afifaya Dumamika
  • Tempat lahir: Pontianak
  • Tanggal lahir: 18 April 2000


Riwayat pendidikan: 

  • SDI Al-Azhar 21 Pontianak
  • SMPI Al-Azhar 17 Pontianak
  • SPK SMA Pribadi Bilingual Boarding School Bandung
  • Perguruan Tinggi Telkom University Bandung
  • S1 Kriya Tekstil dan Mode
  • S2 Desain


Nama orangtua : 

Ayah : Iwan Gunawan

Ibu : Tri Utami Sulistyowati

Pekerjaan orangtua: 

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Wirausaha


Nama saudara kandung: 

Tione Daffaxa Dumamika

Tione Azharaesar Dumamika


Akun media sosial

Instagram: tioneafifayaa

Facebook: Tione Afifaya Dumamika.


Sabtu, 29 April 2023

Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kota Pontianak

Berikut adalah daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota Pontianak terdiri dari 6 kecamatan dan 29 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 655.572 jiwa dengan luas wilayah 107,80 km² dan sebaran penduduk 6.081 jiwa/km²

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pontianak, adalah sebagai berikut:

Kelurahan di Pontianak Barat

  • Pal Lima
  • Sungai Beliung
  • Sungaijawi Dalam
  • Sungaijawi Luar


Kelurahan di Pontianak Kota

  • Daratsekip
  • Mariana
  • Sungaibangkong
  • Sungaijawi
  • Tengah


Kelurahan di Pontianak Selatan

  • Akcaya
  • Benuamelayu Darat
  • Benuamelayu Laut
  • Kotabaru
  • Parittokaya


Kelurahan di Pontianak Tenggara

  • Bangka Belitung Darat
  • Bangka Belitung Laut
  • Bansir Darat
  • Bansir Laut


Kelurahan di Pontianak Timur

  • Banjar Serasan
  • Dalambugis
  • Paritmayor
  • Saigon
  • Tambelansampit
  • Tanjunghulu
  • Tanjunghilir


Kelurahan di Pontianak Utara

  • Batulayang
  • Siantan Hilir
  • Siantan Hulu
  • Siantan Tengah