Jumat, 21 Juni 2013

PDAM “Salahkan” PLN Hingga Air Tidak Mengalir

SAMARINDA – Distribusi air bersih di sejumlah kawasan dalam kota, sepekan terakhir ngadat lagi. PDAM beralasan, tidak mengalirnya kebutuhan vital masyarakat itu karena terkendala berbagai hal. Misalnya, listrik PLN sering padam sepekan belakangan membuat produksi air ikut terganggu. Ditambah pipa bocor dan pengerjaan interkoneksi pipa PDAM.
Yang mengalami dampak kekeringan air bersih hampir sepekan, terjadi di Jalan Gatot Subroto, Merdeka, Gerilya, Proklamasi, dan wilayah Kecamatan Sungai Pinang. Humas PDAM Tirta Kencana Samarinda Syarif Rahman Hakim menyebut, kondisi ini karena listrik PLN yang dua kali mengalami blackout (BO) atau padam total dalam sepekan terakhir.
Dikatakan, akibat dari tak kebagian setrum dari PLN, perusahaan air ini tak dapat memproduksi air secara optimal.“Belum lagi pengerjaan interkoneksi pipa PDAM di Jalan A Yani garapan pemerintah kota. Hal tersebut menyebabkan kami tak dapat melayani dengan optimal, sebagian besar pelanggan pun terpaksa tak kebagian air,” jelas Syarif kepada Kaltim Post, kemarin (20/6).
Direktur Teknik PDAM Tirta Kencana Samarinda Said Abdul Hamid membenarkan, pengerjaan pipa ini sempat terkendala cuaca buruk yang melanda kawasan kota ini pada Selasa (18/6) lalu. Dikatakan Said, pengerjaan yang harusnya selesai dalam waktu sehari sejak Senin (17/6) lalu, tertunda dan baru rampung Rabu (19/6) malam.
Sebenarnya kata dia, pihak PDAM telah memasok air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tirta Kencana ke reservoar Segiri yang bertugas mengaliri air di kawasan Sungai Pinang. Namun hal tersebut tak bisa berjalan lancar karena pasokan setrum dari PLN terhenti. “Jadi mesin-mesin distribusi air kami pun tak dapat bekerja optimal karena harus menggunakan genset. Baru saja air mau mengalir ke rumah pelanggan, sudah terhenti karena mesin pompanya mati,” kata Said.
Selain merugikan masyarakat, Said menyebut, masalah ini juga menimbulkan kerugian bagi PDAM. Dia mengatakan, karena tak dapat mengaliri air maka perusahaan pelat merah ini tak dapat menjual airnya kepada masyarakat.
Dijelasakan olehnya, saat ini sebagian pelanggan di kawasan A Yani, Gatot Subroto, sebagian kawasan Merdeka, Lambung Mangkurat telah kebagian air. “Saat ini baru pelanggan di kawasan rendah saya yang baru kebagian air, sisanya masih harus menunggu. Paling lama dua hari lagi,” sebutnya. Untuk itu dia berharap tak ada lagi kendala agar pemulihan dapat berjalan cepat. Dia pun berharap agar perusahaan listrik milik negara ini tak lagi menghentikan pasokan listriknya untuk membantu proses pemulihan