Minggu, 02 Juni 2013

Polres Palangka Raya Tembak Lima Perampok

Palangka Raya - Tim buru sergap (buser) Kepolisian Resor (Polres) Palangka Raya, Kalimantan Tengah menangkap enam kawanan perampok, lima orang diantaranya ditembak karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap.

"Kelima kawanan perampok yang ditembak polisi pada bagian kakinya tersebut, yakni Parno (35), Sumarsidi (38), Winarno (36), Sunoko (38), dan Suyono (36)," kata Kapolresta Palangka Raya, Ajun Komisaris Besar (AKBP) Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Selasa.

Sedangkan pelaku lainnya yang tidak ditembak atas nama Suhardi. Ia diduga sebagai penyewa barak, dan berdasarkan pengakuannya dia menetap di Palangka Raya, bekerja di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Keenam pelaku tersebut ditangkap polisi pada Selasa (22/1) pukul 08.00 WIB, di barak, Jalan Raden Fatah, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya.

Pelaku kerap beraksi di Kota Palangka Raya, mereka berasal dari wilayah Demak, Jawa Tengah dan kerap beraksi di Kota Palangka Raya.

Polisi hampir saja kehilangan buruannya. Sebab semua pelaku sudah bersiap-siap meninggalkan kota Palangka Raya.

Dari tangan pelaku polisi berhasil menyita lima tiket pesawat yang sudah dibeli. Selain itu polisi juga menyita barang bukti perhiasan emas berupa gelang, cincin berlian dan uang tunai, yang nilai keseluruhannya mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut Hendra, perhiasan dan uang tunai tersebut diduga kuat hasil dari tindak kejahatan yang mereka lakukan selama berada di Palangka Raya, seperti di Jalan Sumpung dan di Kompleks Bukit Hindu.

Untuk melacak keberadaan keenam perampok tersebut polisi melakukan pengintaian selama satu hari satu malam.

"Saat ditangkap mereka sudah bersiap-siap pergi, sebagian pelaku melawan, sambil berusaha melarikan diri. Namun upaya mereka untuk kabur berhasil digagalkan petugas yang mengintai di luar rumah. Satu orang sempat kabur, tetapi tertangkap di jalan. Polisi terpaksa menembak lima orang karena melawan saat akan ditangkap," katanya.

Polisi saat ini masih mengembangkan kasus tersebut untuk mengetahui kemungkinan adanya pelaku lainnya.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan awal ada enam orang, namun kita tetap melakukan pemeriksaan tambahan. Kami masih mendalami sejumlah tempat kejadian perkara. Polisi masih mencurigai para pelaku dan tidak menutup kemungkinan beraksi di banyak tempat. Hal itu dilihat dari cara mereka beraksi dari satu TKP ke TKP lainnya. Semoga saja ada hasil penyelidikan polisi nanti," terangnya.