Minggu, 19 Mei 2013

Bimtek Bidang Sarana dan Prasarana Pembangunan

Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekkab Kukar Chairul Fadlan, Senin (13/5) lalu membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pekerjaan Bidang Sarana dan Prasarana Pembangunan di Aula Pondok Jajak Indah. Pembukaan ditandai pengalungan tanda peserta.
Maksud kegiatan tersebut untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur di setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Kukar. Adapun tujuannya meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan daerah.

Selain itu, memberikan pemahaman tentang analisis dalam perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB), memberikan pemahaman tentang penerapan standarisasi harga dasar upah, bahan dan peralatan dalam penyusunan perencanaan kegiatan fisik.
“Di samping itu, memberikan pemahaman tentang penerapan analisis biaya konstruksi bangunan,” kata ketua panitia, Fakhruddin, yang juga Kabag Perlengkapan Setkab Kukar.
Dia menyebut, peserta berjumlah sekitar 300 orang berasal dari Sekretariat Kabupaten Kukar, Sekretariat DPRD, Inspektorat, 13 Badan, 18 Dinas, 1 Kantor, 18 Kecamatan, dan 42 Kelurahan. Kegiatan ini berlangsung dua hari. Narasumber didatangkan dari Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada (UGM) yaitu Suryanto dan Hadi Pangestu.

“Dengan dilaksanakannya bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan aparatur di lingkungan Pemkab Kukar dalam melakukan perhitungan RAB bangunan gedung dan kantor. Sehingga, dapat mewujudkan penyusunan dan perencanaan anggaran tahun berikutnya dengan transparan dan akuntabel. Ini penting untuk meraih opini wajar dengan pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan,” harap Fakhruddin.

Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekkab Kukar, Chairul Fadlan dalam sambutannya mengajak seluruh aparatur di lingkungan Pemkab Kukar agar senantiasa meningkatkan kualitas kinerja dengan sungguh-sungguh.
Ini mengingat ekspektasi masyarakat terhadap kinerja pemerintah saat ini sangat tinggi. Oleh karena itu, sebagai pelayan masyarakat harus mampu menjawab harapan dengan memperkuat komitmen, sinergisme, dan kerja keras.

”Penganggaran seperti Analisis Standar Belanja (ASB) dan Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ) yang telah ditetapkan, harus dapat dipahami dan diimplementasikan dengan baik dan konsisten, terutama dalam penyusunan RAB,” katanya.
Selain itu, setiap kegiatan harus memperhitungkan alokasi anggaran dengan baik, termasuk kegiatan konstruksi bangunan. Satu lagi yang terpenting, ujar Fadlan, setiap aparatur yang terlibat harus mampu menganalisis biaya konstruksi dengan cermat sesuai tujuan, kondisi lapangan, dan waktu yang diperlukan