Potensi wisata yang cukup besar di wilayah Desa Riamadungan, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), menjadi perhatian khusus Dinas Pariwisata Tala. Bahkan secara khusus Dispar Tala melakukan eksplorasi potensi wisata di desa terpencil tersebut, beberapa pekan lalu. Kegiatan itu dipimpin langsung Kepala Dispar Tala Ismail Fahmi.
"Setelah kami melihat dari dekat, memang sangat potensial dikembangkan seperti keberadaan Gua Liang maupun Puncak Pesona yang ada di Desa Riamadungan," sebut Fahmi. Ia mengatakan panorama alam di Gunung Liang sangat eksotis dan masih alami.
Hal itu diyakini menjadi daya tarik luar biasa terutama bagi kalangan pehobi wisata alam. Lingkungan alam di perkampungan masih hijau oleh pepohonan alam.
Apalagi di sekitar Gunung Liang. Bahkan air sungai setempat pun masih sangat alami, jernih dan segar. Pemandangan di dalam Gua Liang Kuda-kuda Batu Besar cukup. Begitu pula di Puncak Pesona yang sangat elok permai. Sejauh mata memandang terhampar pemandangan menghijau pepohonan maupun perkebunan sawit. Hanya saja memang diperlukan banyak sentuhan fasilitas penunjang guna menguatkan pengemasan wisata setempat
"Paling utama dan krusial adalah aksesibilitas. Kondisi jalan poros desa dari jalan raya masih cukup sulit dilintasi. Ini yang perlu dipikirkan," sebut Fahmi. Dari jalan poros (A Yani) hingga tiba di permukiman Riamadungan sejauh 26 kilometer. Masuknya melalui simpang empat Asamasam di Desa Simpangempat Sungaibaru, Kecamatan Jorong. Di beberapa tempat terdapat lubang-lubang besar menganga dan becek serta lengket. Hanya mobil body tinggi yang dapat lewat.
Namun, ada juga alternatif menuju Riamadungan yakni melalui jalan perusahan tambang dan perkebunan sawit.
Masuknya melalui Desa Pasirputih, Kecamatan Kintap. Kondisi jalannya lumayan nyaman meski tanah, namun banyak persimpangan di jalan kebun sehingga jika tidak pernah menapaki berisiko tersesat.
Fahmi mengatakan pihaknya akan terus mendorong pengembangan wisata di Riamadungan. "Akses jalan menuju gua pun juga perlu ditata supaya lebih nyaman dilintasi. Nanti akan kami koordinasikan karena menyangkut anggaran," tandasnya. Terutama untuk menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang wisata, baik wisata gua maupun pendakian gunung.
Termasuk wisata susur sungai (river tubing) yang juga potensial dikembangkan. Pihaknya mengapresiasi keaktifan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Alam Desa Riamadungan yang selama ini cukup cekatan memfasilitasi wisatawan yang datang.
Terutama untuk menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang wisata, baik wisata gua maupun pendakian gunung.
Termasuk wisata susur sungai (river tubing) yang juga potensial dikembangkan. Pihaknya mengapresiasi keaktifan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Alam Desa Riamadungan yang selama ini cukup cekatan memfasilitasi wisatawan yang datang.
Sejak dikelola dan dibuka untuk umum sekitar tiga tahun lalu, keberadaan objek wisata Gua Liang Kuda-kuda Batu Besar di Desa Riamadungan, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), mulai dikenal publik.
"Kalau yang sering dari Kabupaten Tanahbumbu, terutama warga Batulicin," sebut Iriansyah, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Alam Desa Riamadungan, Minggu
Ia mengatakan pihaknya tiap saat siap mengantarkan dan mendampingi pelancong yang datang.
Beberapa orang pemandu juga telah disiapkan dan semuanya telah terlatih dan menguasai medan.
Salah satu pemandu, Aulia Rahmawati, mengaku cukup sering mengantarkan pelancong menjelajahi gua-gua di Gunung Liang seperti Gua Liang Kuda-kuda Batu Besar.
Termasuk mendaki puncak gunung yang dinamai Puncak Pesona
"Alhamdulillah sejauh ini lancar-lancar saja. Tanjakannya memang lumayan curam.di beberapa tempat. Terpenting selalu hati-hati dan fokus pasti sampai ke puncak," sebur Aulia.
Ia mengaku menjadi pemandu (guide) wisata Gnunung/Gua Liang sejak beberapa tahun lalu. "Sejak wisnaya dibuka sekitar tahun 2018 lalu," tandas remaja belasan tahun ini.