Selasa, 06 Juli 2021

Panik Dapat Menurunkan Sistem Imun Tubuh Dalam Melawan Penyakit


Sejak Indonesia mengonfirmasi adanya pasien positif virus Corona, banyak orang yang menjadi panik dan reaktif yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri. Dalam keadaan panik, masyarakat membeli barang kebutuhan sehari-hari, termasuk alat kesehatan pencegah penyakit, dalam jumlah besar. Karena kepanikan pula, banyak orang yang percaya begitu saja pada setiap informasi yang diterimanya melalui media sosial atau aplikasi percakapan. 

Tak sedikit informasi yang beredar itu sebenarnya merupaka kabar bohong dan malah memperbesar kecemasan. Rasa stres dan cemas berlebihan akan tertular penyakit sebenarnya justru bisa menurunkan kekebalan tubuh. Padahal, untuk mencegah infeksi virus dibutuhkan daya tahan tubuh yang baik. Tak sedikit penelitian yang menyebutkan efek stres pada sistem imun. Ketika kita dilanda stres, kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi (limfosit) berkurang. Makin rendah limfosit, makin rentan kita terinfeksi virus, termasuk influenza dan peradangan.

Namun, kita juga harus memerhatikan beberapa kebiasaan umum yang bisa memperlemah sistem daya tahan tubuh kita di tengah pandemi global ini. Apa saja?


1. Stres



Khawatir dengan situasi sekitar adalah hal yang wajar. Kamu juga mungkin merasakan stres dari hal-hal lainnya yang terjadi dalam hidup.

Namun, jika kekhawatiran dan stres itu sudah berdampak pada hal-hal kecil di sekitarmu, maka saatnya kamu mengubah kebiasaan itu.

Sebab, ketika stres dan panik tubuh akan melepaskan kortisol ke aliran darah. Kondisi ini bisa menekan sistem imun pada tubuh dan membuatmu menjadi lebih rentan terhadap penyakit.

Jika kamu berada ada situasi stres, cara terbaik adalah mencoba keluar dari situasi tersebut dan lakukan meditasi untuk menenangkan syarafmu.
 

2. Pola hidup tidak aktif

Berada pada masa social distancing bahkan lockdown seharusnya tidak menjadi alasan untuk melewatkan olahraga. Pola hidup tidak aktif bisa mengancam sistem daya tahan tubuh.

Namun olahraga berlebih juga bisa merusak sistem imun. Jadi. Cobalah dan temukan keseimbangan di antaranya. Videeo dan informasi tentang olahraga bisa dengan mudah kita temukan di internet.

Kita juga bisa mengaplikasikannya di rumah, bahkan di dalam kamar. Untuk memulai, kamu bisa mencoba melakukan peregangan dan yoga.


3. Begadang

Bisa dipahami jika masa isolasi memberikan waktu luang lebih banyak bagi sebagian orang untuk bermalas-malasan atau menonton serial favorit.

Tak jarang beberapa orang begadang hingga dini hari untuk menghabiskan serial yang tengah ditontonnya. Meski begitu, perlu diketahui bahwa kita memerlukan tidur 6-8 jam sehari.

Sebab, tubuh juga memerlukan waktu membangun keluatan untuk mengatasi peradangan dan infeksi selama kita tidur. Durasi tidur memang berbeda bagi setiap orang. Namun, ketika tubuh sudah menunjukkan tanda-tanda kelelahan, kamu sebaiknya beristirahat.

Untuk membantumu lebih mudah tidur di malam hari, simpanlah peralatan digital apapun satu jam sebelum tidur.


4. Merokok

Rokok tidak baik untuk tubuh. Selain merusak paru-paru, merokok juga mengacaukan sistem kekebalan tubuh dan membuatmu lebih rentan terserang flu dan infeksi virus lainnya.

Nikotin dapat meningkatkan kadar kortisol yang membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Merokok juga dapat menurunkan kadar antioksidan pelindung dalam darah.

Menurut Harvard Health Publishing, cara terbaik untuk menghentikan kebiasaan tersebut adalah dengan secara bertahap mengurangi jumlah perokok dalam sehari.


5. Minum alkohol

Minum dan menyemprotkan alkohol ke seluruh tubuh tidak akan membunuh virus corona.

Minum alkohol secara berlebihan justru dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena mengganggu flora usus dan menyebabkan peradangan hati.

Penting untuk dipahami bahwa mengonsumsi alkohol dalam jumlah berapapun berbahaya bagi tubuh.


Itulah sebabnya banyak pihak menyarankan untuk tidak mengonsumsinya, terutama selama pandemi virus corona.

Jadi, daripada minum alkohol, lebih baik minum air putih dengan cukup.