Sabtu, 22 April 2023

Keindahan Mengagumkan Danau Sentarum dari Bukit Terkenang



Kunjungan ke Taman Nasional Danau Sentarum tidak lengkap tanpa mendaki ke Bukit Tekenang. Dengan ketinggian mencapai 130m, bukit ini merupakan salah satu puncak tertinggi di Taman Nasional Danau Sentarum.

Kunjungan ke Taman Nasional Danau Sentarum tidak lengkap tanpa mendaki ke Bukit Tekenang. Dengan ketinggian 130 m yang menjulang tinggi, bukit ini merupakan salah satu puncak tertinggi di Taman Nasional Danau Sentarum. Kawasan ini pertama kali dikukuhkan sebagai suaka margasatwa pada tahun 1982. Kemudian pada tahun 1999, kawasan tersebut ditetapkan sebagai taman nasional.

Wisatawan dapat terbang dari Pontianak ke Putussibau, kemudian menempuh perjalanan masing-masing selama empat hingga empat setengah jam ke Semitau atau Suhaid. Dari Semitau atau Suhaid, pengunjung bisa naik speedboat ke Bukit Tekenang.

Bagi warga Malaysia yang datang dari perbatasan Lubok Antu-Badau Sarawak, cara terdekat menuju Bukit Tekenang adalah dari kota Lanjak yang memakan waktu sekitar 40 menit perjalanan dengan speedboat.

Dibutuhkan sekitar 7 hingga 8 jam berkendara ke Lanjak dari kota Kuching. Di Bukit Tekenang, Anda akan menemukan resor sederhana dengan fasilitas dasar. Sejauh ini resor ini telah menyambut wisatawan baik lokal maupun internasional, terutama dari Inggris dan Belanda.

Tidak banyak penduduk setempat yang tinggal di Bukit Tekenang; 20 keluarga yang tinggal di sana tinggal di tepi danau di rumah terapung. Mereka semua adalah nelayan yang hidup dari sumber daya Danau Sentarum (atau Danau Sentarum). Selain itu, mereka juga membudidayakan ikan toman (Channa micropeltes) di keramba.


Hewan dan tumbuhan yang menjadi rumah Danau Sentarum

Adapun satwa liar di Bukit Tekenang, mamalia seperti bekantan (Nasalis larvatus), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), tupai (Tupaia glis), dan tupai lukis (Tupaia picta) telah terlihat di kawasan tersebut.

Secara keseluruhan, Danau Sentarum merupakan rumah bagi sekitar 240 jenis burung antara lain Rangkong Hitam (Anthracoceros malayanus), Argus Agung (Argusianus argus), Bangau Badai (Ciconia stormi) dan Elang Jambul (Accipter trivirgatus). Selain itu, dataran banjir yang luas merupakan habitat bagi lebih dari 20 reptil seperti ular beludak, buaya semu, buaya muara, dan biawak.

Pohon yang ditemukan di Bukit Tekenang adalah pohon gatal (Baringtonia acutangula), satinash abu-abu (Syzygium claviflorum) dan kayu tahun (Carallia sp). Sementara itu, seluruh taman nasional mencakup 20 danau musiman dan 40 pulau kecil. Pulau-pulau tersebut memiliki hutan rawa air tawar dan hutan rawa gambut. Rawa gambut adalah tempat tanah yang tergenang air mencegah daun dan kayu mati membusuk sepenuhnya. Ini akibatnya menciptakan lapisan gambut asam yang tebal dari waktu ke waktu. Gambut yang asam menyebabkan air di sekitarnya menjadi payau yang menjelaskan warna air Danau Sentarum yang berwarna gelap.


Pemandangan menakjubkan Danau Sentarum dari Bukit Tekenang

Bagi mata yang belum terbiasa, Danau Sentarum mungkin mengingatkan Anda pada film horor Inggris-Australia tahun 2007 Black Water. Namun begitu sampai di puncak Bukit Tekenang, Anda akan mengerti bagaimana air berwarna kehitaman mengangkat keindahan Danau Sentarum.

Airnya yang kehitaman berfungsi sebagai cermin, terutama saat sinar matahari menerpa kolam saat matahari terbit dan terbenam. Bagi para fotografer, ini memberikan kesempatan emas untuk mengabadikan lanskap Danau Sentarum yang sempurna.

Pendakian ke bukit memakan waktu kurang dari 30 menit. Pendakian yang relatif mudah, memiliki tangga sepanjang 500m dengan pondok peristirahatan yang terletak di sepanjang jalan. Perhatikan bahwa ketinggian air berkisar dari 5m hingga 12m tergantung pada musim.

Musim hujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Mei saat ketinggian air cukup tinggi. Sedangkan pada musim kemarau (Juni hingga September), sebagian danau mungkin mengering dan sebagian saluran berubah menjadi padang rumput.

Meskipun taman nasional terbuka untuk pengunjung sepanjang tahun, bulan kunjungan yang berbeda mungkin memberi pengunjung pemandangan yang berbeda dari Bukit Tekenang. Jika Anda berencana untuk berkunjung, bayangkan pemandangan seperti apa yang Anda harapkan dari Danau Sentarum. Itu bisa berupa rawa hutan kehijauan yang dikelilingi oleh air atau tanaman hijau dengan petak-petak padang rumput kecoklatan. Kedua pandangan tersebut sama-sama memesona selama Anda memiliki Ibu Pertiwi di sisi Anda untuk memberi Anda cuaca cerah.