Minggu, 16 Juni 2013

Banjir Di Muara Kaman Mulai Surut

Sebanyak 69 kepala keluarga (KK) korban banjir di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, masih bertahan di dua lokasi pengungsian.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara, Darmansyah, dihubungi dari Samarinda, Sabtu, menyatakan bahwa sebagian warga masih bertahan di pengungsian karena rumah mereka masih terendam dengan ketinggian antara 30--280 sentimeter.

"Sebelumnya, yakni pada tanggal 28 Mei 2013 tercatat 111 KK atau 473 jiwa sempat mengungsi di dua lokasi, yakni di Dusun Gunung Tebalai dan Dusun Benua Lawas. Namun saat ini, kondisi air berangsur surut sehingga sebagian warga sudah kembai ke rumahnya masing-masing dan saat ini jumlah pengungsi tersisa 69 KK," ungkap Darmansyah.

Berdasarkan pantauan BPBD Kabupaten Kutai Kartanegara hingga Sabtu siang, lanjut Darmansyah, rumah yang terendam akibat banjir yang melanda Kecamatan Muara Kaman berkurang hingga 40 persen.

Sementara itu, banjir di kawasan itu surut hingga 50 sentimeter dengan pergerakan air turun 2--5 sentimeter setiap hari.

Tim Kesehatan dari Puskesmas setempat, kata Darmansyah, juga terus memantau kondisi kesehatan korban banjir dan sejauh ini belum ada yang terkena penyakit sebagai dampak banjir tersebut.

"Kami berharap kondisi air terus surut sehingga warga bisa kembali ke rumah mereka. Sejauh ini, belum ada warga yang terkena penyakit sebagai dampak langsung dari banjir yang melanda kawasan itu sejak dua bulan terakhir," kata Darmansyah.

Bantuan korban banjir juga, kata dia, masih terus diberikan, baik dari pemerintah kabupaten maupun sejumlah perusahaan.

Hingga kini, kata dia, bantuan berupa makanan instan, obat-obatan, serta berbagai kebutuhan lainnya terus disalurkan.

Menurut dia, bantuan tersebut tidak hanya dari pemerintah, tetapi banyak kalangan swasta, khususnya perusahaan yang telah menyalurkan bantuan bagi korban banjir, baik yang di Kecamatan Muara Kaman maupun di wilayah hulu Sungai Mahakam, yakni Kecamatan Tabang, Kembang Janggut dan Kota Bangun.

"Kami menyampaikan terima kasih atas kepedulian berbagai pihak atas bantuan yang telah disalurkan kepada warga yang menjadi korban banjir selama ini," ucap Darmansyah.

Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim yang menyebabkan ratuasan rumah warga terendam sejak dua bulan terakhir, kini berangsur surut.

"Hingga saat tingkat surut banjir sudah sekitar 40 persen atau turun 50 centi meter. Banjir ini terjadi akibat luapan air Sungai Mahakam menyusul curah hujan yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, Darmansyah saat dihubungi dari Samarinda, Sabtu.

Menurut dia, meskipun air sudah mulai surut, tetapi sebagian lantai rumah warga ada yang masih tergenang air rata-rata 30 centimeter, karena terletak di dataran rendah.

Sedangkan pergerakan air yang turun, berkurang antara 2 sampai 5 centi meter dalam sehari. Ini berarti pergerakan air cukup lambat.

Dengan berkurangnya ketinggian air tersebut, kata Darman, warga yang sebelumnya mengungsi kini mulai kembali ke rumah masing-masing. Sementara warga yang rumahnya masih ternedam air cukup dalam masih bertahan di lokasi pengungsian.

Hingga Sabtu ini, jumlah pengungsi yang tersisa di tempat pengungsian adalah 69 kepala keluarga (KK).

Pada akhir Mei 2013, jumlah pengungsi akibat banjir di Muara Kaman berjumlah 111 KK atau 473 jiwa. Mereka mengungsi ke Desa Benua Lawas dan Gunung Tebalai karena lokasi itu lebih tinggi.

Banjir di Muara Kaman hampir tiap tahun terjadi, tetapi untuk tahun ini merupakan yang tertinggi. Kondisi inilah yang menyebabkan warga mengungsi, padahal di tahun-tahun sebelumnya warga tidak mengungsi karena banjirnya tidak separah sekarang.

Pemkab Kukar melalui instansi terkait telah memberikan sejumlah bantuan, di antaranya berupa makanan siap saji, bahan kebutuhan pokok, perhatian terhadap kesehatan warga, dan penyediaan air bersih.