Jumat, 21 Juni 2013

Antrean Panjang di Sejumlah SPBU Pontianak Menjelang Naiknya BBM

Antrean panjang pemilik kendaraan roda dua dan empat mulai mewarnai sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, untuk membeli BBM jenis premium dan solar bersubsidi, Jumat sore.

"Sejak sepekan terakhir jumlah pemilik kendaraan, baik roda dua dan empat yang akan membeli premium dan solar memang mengalami peningkatan," kata Yuni salah seorang pegawai SPBU di Jalan Teuku Umar di Pontianak.

Ia menjelaskan, terjadinya antrean panjang disebabkan banyak masyarakat yang ingin membeli BBM bersubsidi dengan harga sekarang, karena khawatir tiba-tiba pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM tersebut.

"Kami tetap melayani pembelian BBM, jenis premium dan solar hingga malam hari, atau sesuai permintaan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Abu salah seorang warga Pontianak menyatakan, dirinya ikut antre di SPBU Jalan Uray Bawadi karena khawatir kalau tiba-tiba pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi.

"Mumpung harga premium masih Rp4.500/liter, sehingga saya ikut antre membeli BBM dengan menggunakan kendaraan roda empat, sehingga kalau besok (Sabtu, 22/6) kalau pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, saya sudah ada stok minimal untuk seminggu ke depannya," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar (Pol) Mukson Munandar menyatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 1.300 personel untuk mengamankan SPBU dan demo penolakan rencana kenaikan BBM bersubsidi di provinsi itu dengan menempatkan dua hingga enam petugas polisi pada setiap SPBU.

Polda Kalbar mulai 10 Juni hingga 9 Juli 2013 telah menggelar Operasi Dian Kapuas, yakni operasi pengamanan untuk mengantisipasi rencana kenaikan BBM bersubsidi.

"Operasi Dian Kapuas lebih mengutamakan pengamanan, penyelidikan, deteksi dini, dan penegakan hukum terhadap penyimpangan BBM bersubsidi," ungkapnya.

Kabid Humas Polda Kalbar mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi rencana kenaikan BBM bersubsidi.

"Belilah BBM sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu menampung, karena kalau itu dilakukan selain berdampak BBM akan langka juga berisiko, seperti terjadi kebakaran dan lainnya," kata Mukson.

Sementara itu, dari pantauan di lapangan, sejumlah SPBU di Kota Pontianak diwarnai antrean panjang oleh kendaraan, baik roda dua dan empat, seperti di SPBU Jalan Uray Bawadi, Tanjungpura, Imam Bonjol, Merdeka, Pal III, dan Hasanuddin, dan lain-lain.