eruyan (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan melepasliarkan 10 orangutan di kawasan hutan di Desa Tanjung Hanau, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Jumat.

Didampingi sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan terkait, Zulkifli membuka kotak besi dan mengeluarkan dua orangutan betina, Dayak (7) dan Sandra (5,5), yang langsung berlari dan memanjat pepohonan.

Para pejabat kemudian secara bergiliran melepaskan enam orangutan betina dan dua orangutan jantan ke kawasan hutan tak jauh dari Camp Pelepasliaran Orangutan Seluang Mas di Tanjung Hanau.

Linda (14,5), Widuri (15), Osborne (12), Claire (13), Karan (12), Ruby (12), Topan (12) dan Kuntet (10,5) pun langsung memanjat dan bergelantungan di pohon, menikmati habitat baru mereka di kawasan hutan penyangga Taman Nasional Tanjung Puting itu.

"Lihat, betapa senangnya mereka kembali ke alam bebas," kata Zulkifli.

Sepuluh orangutan itu dilepasliarkan setelah menjalani rehabilitasi, karantina selama 30 hari, dan pemeriksaan kesehatan menyeluruh di Orangutan Care Centre and Quarantine (OCCQ) di Pasir Panjang, lima kilometer dari Ibu Kota Kabupaten Kota Waringin Barat, Pangkalan Bun.

Mereka diangkut menggunakan truk dari Pasir Panjang pada Kamis (20/6) malam, melintasi jalan raya dan jalanan di tengah perkebunan kelapa sawit yang berdebu dan tidak rata selama sekitar tiga jam sampai ke Camp Pelepasliaran Orangutan Seluang Mas.

Orangutan-orangutan yang sudah tinggal di OCCQ antara satu tahun sampai 14 tahun dan mendapat latihan beradaptasi dengan alam liar itu diharapkan bisa kembali hidup di habitat alami mereka.

Presiden Orangutan Foundation International (OFI), Prof Birute Mary Galdikas, mengatakan petugas OFI akan memantau pergerakan kesepuluh orangutan itu sampai dua pekan, untuk melihat seberapa jauh mereka memasuki hutan dan bertahan di sana.

Meski demikian, kata dia, para petugas yang ada di Seluang Mas secara berlanjut masih akan menyediakan makanan untuk mereka.

"Karena sekarang musim kemarau, susah dapat buah di hutan. Kalau begitu mereka hanya bisa makan batang dan daun pohon, nanti bisa kurus sampai tinggal tulang, kasihan. Kalau makan buah mereka tetap gemuk," kata Birute, yang sudah 42 tahun tinggal di Kalimantan untuk merawat dan menjaga populasi orangutan agar tidak punah.