Rabu, 15 Mei 2013

Forensik Olah TKP Penyebab KM Setia Budi Meledak

KOTABARU - Penyelidikan dan penyidikan dugaan kelalaian ditengarai penyebab ledakan dan terbakarnya KM Setia Budi II, beberapa waktu lalu dilakukan Satuan Kepolisian Perairan (Satpolair) Polres Kotabaru terus berlangsung.

Hingga berita kembali dilangsir, belum ada tanda-tanda petunjuk sebab musebab ledakan yang menewaskan tujuh orang penumpang KM Setia Budi II dengan tujuan keberangkatan Geronggang, Kecamatan Kelumpang Tengah.

Namun, untuk mengetahui pasti sumber penyebab ledakan. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) yang didatangkan Kepolisian Resort Polres Kotabaru, sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tinggal menunggu hasil dari olah TKP tersebut.

Kepala Satuan Kepolisian Perairan, Iptu H Sumari mengiyakan, tim labfor telah melakukan penyelidikan di kapal nahas tersebut, Jumat (10/5).

Menurut Sumari, tim labfor melakukan olah TKP, dipimpin AKBP Sudi Haryono dan AKP Agus Santosa. Mereka dari labfor Polda Jawa Timur (Jatim), Surabaya.

"Telah dilakukan olah TKP tim labfor kita masih menunggu hasilnya. Apa menjadi penyebab meledak dan terbakarnya KM Setia Budi II," ujar Sumari kepada BPost Online, sore tadi.

Semua korban terbakarnya Kapal Motor Setia Budi II yang hendak berlayar dari Pelabuhan Panjang menuju Geronggang, di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan telah dimakamkan. Sebanyak tujuh penumpang tewas dan tujuh lainnya luka akibat peristiwa Rabu siang kemarin.

Inspektur Satu Sumari, Kepala Satuan Polisi Air Kepolisian Resor Kotabaru yang dihubungi, Kamis (9/5/2013) mengungkapkan, semua korban telah dimakamkan, dua di antaranya dimakamkan Rabu malam. " Saat ini kami masih memintai keterangan beberapa saksi korban," ujarnya.

Korban meninggal adalah Joko Irawan (27), Puspita Novalia (23), Nurul Asiah (34), Rifka N (10), Sulistiawati (30), Suparmi (55), dan Faiz Mustofa (2). Mereka beralamat di Geronggang, Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru.

Saat peristiwa berlangsung, kapal masih bersandar di Pelabuhan Panjang, Kecamatan Pulau Laut Utara. Kapal mengangkut 14 penumpang termasuk anak-anak, ditambah 2 ABK dan 1 nakhoda. Diduga kebakaran berasal dari kamar mesin saat nakhoda hendak menghidupkan mesin.