Senin, 21 Februari 2011

Tragis, Dua Bayi Kembar Tewas Terbakar

Samarinda - Dua balita (bayi lima tahun) kembar, Stiven (4) dan Kevin (4), anak pasangan Fitri-Yakobus, tewas terbakar pada musibah kebakaran yang menghanguskan dua rumah kayu di Jl Rumbia II Gang Irama RT 20, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir,pukul 10.30, Senin (21/2/2011).

Dua balita kembar tersebut saat kebakaran tidak sempat mendapat pertolongan dari tetangga kiri-kanannya lantaran keduanya keburu dikepung api dirumah sewaan tersebut. Ibu korban, Fitri saat kejadian tidak ada di rumah, ia keluar bekerja mencari nafkah untuk menghidupi anak-anaknya. Sementara bapak korban, Yakobus lama tak pulang ke rumah, karena ia dikabarkan telah memiliki istri baru lagi.

Menurut saksi mata,Lukas yang juga tinggal di rumah bangsalan yang terbakar tersebut,saat kebakaran ia sempat mendengar teriakan kedua bocah yang masih ada di dalam kamar.

"Saya sempat mendengar dua anak itu berteriak, terus ketika saya masuk, pintu kos (rumah) terkunci dari dalam.Kemudian pintu saya buka paksa,ketika pintu sudah terbuka,api didalam sudah besar dan bergulung-gulung. Jadi saya enggak bisa masuk lagi,"kata Lukas kepada wartawan di TKP (tempat kejadian perkara).

Proses evakuasi kedua balita kembar itu oleh  petugas, berlangsung tragis. Sebagian tubuh dua balita itu terputus,seperti kaki, tangan dan bagian tubuh lainnya. Saat dievakuasi, kedua balita kembar itu ditemukan tewas tergelatak tertimbun puing-piung kayu bekas kebakaran. Proses evakuasi dilakukan satu persatu.

Usai dievakuasi dua balita itu langsung dilarikan ke RSU A Wahab Sjahranie, Samarinda untuk diotopsi.
Fitri,ibu kedua bocah kembar itu ikut menyaksikan proses evakuasi anaknya. Ia menangis histeris dan ikut menyusupi anaknya yang dibawa petugas ke mobil ambulance untuk dibawa ke RSU AWS untuk diotopsi.

Kepala Bidang Operasional Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kota Samarinda Makmur Santoso mengatakan, selain menelan dua korban jiwa,kebakaran ini menghanguskan dua rumah kayu yang dihuni 7 KK. Akibatnya sekitar  24 jiwa kehilangan tempat tinggal. 

"Untuk sementara penyebab kebakaran diduga akibat kompor di dapur rumah kos Fitri yang tingga bersama anak-anaknya,"kata Makmur di TKP, Senin (21/2/2011).