Rumah Banjar adalah rumah tradisional suku Banjar. Arsitektur tradisional rumah Banjar dan ciri-cirinya mempunyai perlambang, mempunyai penekanan pada atap, ornamental, dekoratif dan simetris. Rumah tradisonal Banjar adalah tipe-tipe rumah khas Banjar dengan gaya dan ukirannya mulai berkembang sebelum tahun 1871 sampai tahun 1935. Dari sekian banyak jenis-jenis rumah Banjar, tipe Bubungan Tinggi merupakan jenis rumah Banjar yang paling dikenal dan menjadi identitas rumah adat suku Banjar. Pada hari Jum’at 12 Oktober 2012 bertempat di ruang Aula Bank Indonesia wilayah Kalimantan Selatan, diselenggarakan acara Bedah Buku tentang Arsitektur Banjar karangan Syamsiar Seman. Acara ini terselenggara atas kerjasama Bank Indonesia dengan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov Kalsel serta Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Kalimantan Selatan.
Acara dibuka oleh Kepala perwakilan Bank Indonesia wilayah Kalimantan Selatan, Bapak Khairil Anwar, dalam sambutannya beliau mengemukakan tentang penting melestarikan budaya khas daerah banjar khususnya yang berkaitan dengan Arstektur Tradisionalnya, secara tidak langsung dengan dilestarikan dan dikembangkannya budaya khas ke derahan ini akan mengangkat pergerakan ekonomi masyarakat. Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Prov Kalsel, kepala Dinas Disbudpar Kalsel dan Kepala Bapustarda Kalsel serta para mahasiswa dan masyarakat pemerhati budaya banjar.
Buku yang dibedah ini adalah buku Arsitektur Tradisional banjar karangan Bapak Syamsiar Seman dan Irhamna, kedua pengarang ini langsung menjadi nara sumber dalam acara tersebut. Acara berlangsung menarik hangat dan santai. Berbagai hal muncul dalam diskusi bahasannya, terutama seputar bagaimana cara melestarikan arsitektur tradisional rumah Banjar yang kurang diminati oleh masyarakat modern sekarang ini.
Acara dirangkai dengan pameran koleksi khas baik dari koleksi Deposit Bapustarda Kalsel maupun koleksi khas dari perpustakaan Bank Indonesia…kemudia acara ditutup dengan makan bersama
