Banjarmasin, (Kalsel) - Ketua Pengurus Daerah Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Pengda PRSI) Kalimantan Selatan Kolonel Inf (Purn) Nasib Alamsyah menyatakan, kepengurusannya terus berbenah diri, guna melahirkan atlet renang yang handal dan makin berprestasi.
"Kami juga belum puas dengan prestasi atlet renang daerah kita selama ini. Karena itu, kami terus akan melakukan pembenahan, terutama dalam pembinaan dan peningkatan prestasi atlet," tandasnya sebelum rapat paripurna istimewa DPRD Kalsel, di Banjarmasin, Jumat.
Menurut politisi senior Partai Golkar yang juga Ketua DPRD Kalsel itu, provinsinya yang kini berpenduduk sekitar 3,6 juta jiwa dan tersebar pada 13 kabupaten/kota juga memiliki atlet renang yang cukup potensial.
"Namun masih terkendala prasarana latihan, untuk pembinaan dan pengembangan prestasi atlet renang tersebut, seperti masih minimnya jumlah kolam renang," ujar mantan Komandan Korem Bone, Sulawesi Selatan itu saat berada di ruang kerjanya pimpinan DPRD Kalsel.
Ia mengungkapkan, dari sejumlah kabupaten/kota se Kalsel, hanya beberapa daerah yang memiliki kolam renang, antara lain Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Tapin.
"Oleh sebab itu, seperti atlet renang dari Kabupaten Tanah Laut (Tala) yang melakukan latihan intensif, mereka terpaksa keluar daerah, misalnya ke Banjarbaru yang berjarak sekitar 50 kilometer atau Banjarmasin yang berjarak sekitar 65 kilometer," ungkapnya.
"Memang Tala memiliki `kolam renang` luas dan panjang, tapi tak memungkinkan untuk latihan renang secara intensif," lanjutnya sambil bercanda dan menunjuk kolam renang alami tersebut antara lain Pantai Takisung dan Pantai Batakan.
Di "Bumi Tuntung Pandang" Tala setidaknya terdapat tiga pantai yang berbatasan dengan Laut Jawa, yang juga bisa untuk kegiatan olah raga air, serpti Pantai Takisung, Batakan dan Pantai Swarangan, yang sering mendapat kunjungan wisatawan domestik.
Mengenai atltet renang Kalsel berprestasi yang hengkang ke provinsi lain, dia menyatakan, pihaknya bersama KONI Kalsel akan membicarakan lebih jauh dengan pemerintah provinsi (Pemprov) setempat, untuk mengantisipasi.
"Memang hak seorang atlet untuk memilih tempat, dimana daerah yang lebih menguntungkan bagi dia, seperti memberikan jaminan kehidupan. Sebagai contoh seorang atlet renang Jatim berprestasi di PON XVIII, yang bersangkutan asal `urang banua` Banjar, Kalsel," ujarnya.
"Soal hengkangnya atlet berprestasi, bukan saja pada cabang olah raga renang, tapi juga cabang olah raga lain. Kita tak bisa menghalangi kepindahan tersebut, sejauh belum bisa memberikan jaminan masa depan mereka," demikian Nasib Alamsyah.