Pulau Lembeh adalah sebuah pulau masuk wilayah administrasi Kota Bitung di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Pulau Lembeh saat ini secara administratif terbagi dua kecamatan yaitu Kecamatan Lembeh Utara dan Lembeh Selatan. Pulau ini terkenal karena menjadi lokasi penyelaman wisatawan asing di Sulawesi Utara selain Bunaken.
Pulau yang memiliki luas 5.040 hektar ini terpisah dari daratan utama Pulau Sulawesi oleh Selat Lembeh.
Presiden Jokowi juga memuji Pulau Lembeh yang disebutnya punya pesona keindahan yang tak kalah dengan Bunaken. Sampai-sampai Jokowi mengunggah foto dan mempromosikan Pulau Lembeh di akun Instagramnya.
Sulawesi Utara tidak hanya punya Taman Nasional Bunaken di Teluk Manado, tapi juga Pulau Lembeh. Pulau ini punya pesona keindahan pantai, resor, juga lokasi penyelaman di lautnya," tulis Jokowi di Instagram.
Menyebut nama Lembeh, sudah pasti tidak bisa dilepaskan dari dunia diving. Ada kurang lebih 95 diving spot di Perairan Selat Lembeh. Semuanya punya kelebihan masing-masing.
Saking banyaknya spot diving di sekitar pulau ini, ada diver yang menyebut butuh setidaknya 20 tahun untuk menyelami semua titik diving di Selat Lembeh. Lembeh pun begitu terkenal di kalangan diver sebagai surga untuk para pecinta fotografi makro.
Betapa tidak, Lembeh dikenal sebagai 'rumah' bagi kuda laut pygmy alias kuda laut yang berukuran mini. Pun biota laut lain yang unik dan endemik, karena tidak bisa ditemukan di daerah lainnya di Indonesia.
Minggu lalu, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara. Di sana, orang nomor satu di republik ini berkunjung ke beberapa destinasi, salah satunya Taman Nasional Laut Bunaken.
Selain Bunaken yang sudah lebih dulu terkenal, Jokowi juga memuji Pulau Lembeh yang disebutnya punya pesona keindahan yang tak kalah dengan Bunaken. Sampai-sampai Jokowi mengunggah foto dan mempromosikan Pulau Lembeh di akun Instagramnya.
"Sulawesi Utara tidak hanya punya Taman Nasional Bunaken di Teluk Manado, tapi juga Pulau Lembeh. Pulau ini punya pesona keindahan pantai, resor, juga lokasi penyelaman di lautnya," tulis Jokowi di Instagram.
Tak salah memang jika Presiden Jokowi memuji Pulau Lembeh. Pertengahan bulan Februari lalu, detikcom berkesempatan mengunjungi Pulau Lembeh dan menyaksikan sendiri betapa indahnya pulau ini.
Menyebut nama Lembeh, sudah pasti tidak bisa dilepaskan dari dunia diving. Ada kurang lebih 95 diving spot di Perairan Selat Lembeh. Semuanya punya kelebihan masing-masing.
Saking banyaknya spot diving di sekitar pulau ini, ada diver yang menyebut butuh setidaknya 20 tahun untuk menyelami semua titik diving di Selat Lembeh. Lembeh pun begitu terkenal di kalangan diver sebagai surga untuk para pecinta fotografi makro.
Betapa tidak, Lembeh dikenal sebagai 'rumah' bagi kuda laut pygmy alias kuda laut yang berukuran mini. Pun biota laut lain yang unik dan endemik, karena tidak bisa ditemukan di daerah lainnya di Indonesia.
Tak cuma diving, traveler bisa juga berkeliling Pulau Lembeh dan melihat beberapa destinasi wisata lainnya. Karena ukurannya tidak terlalu besar, berkeliling Pulau Lembeh bisa dilakukan selama seharian.
Beberapa destinasi yang bisa traveler kunjungi antara lain: Tugu Trikora hingga Patung Yesus Memberkati. Di kawasan Tugu Trikora, traveler bisa melihat pesawat DC-3 Dakota TNI AU yang dulu pernah digunakan dalam operasi Trikora dalam rangka membebaskan Papua.
Sementara itu, di Patung Yesus Memberkati, traveler bisa menikmati panorama Selat Lembeh dari ketinggian. Patung setinggi 30 meter ini merupakan kembaran dari Patung Cristo Redentor yang ada di Brasil.
Tak cuma melontarkan pujian untuk Pulau Lembeh, Presiden Jokowi pun mengungkapkan rencananya untuk memajukan pariwisata di Pulau Lembeh. Salah satunya akan membangun jembatan sepanjang 1 Km yang menghubungkan pulau cantik ini dengan daratan Kota Bitung.
"Melihat potensi pulau ini, pemerintah pusat hendak membangun jembatan yang akan menghubungkannya langsung ke daratan Kota Bitung. Jembatan sepanjang satu kilometer itu akan membelah perairan sempit Selat Lembeh, dan terhubung dengan jalan tol Manado-Bitung jika selesai pada tahun depan. Dengan adanya jembatan, pariwisata Pulau Lembeh akan lebih hidup lagi," lanjut Jokowi.
Semoga dengan segala potensi keindahan yang dimiliki Pulau Lembeh, serta realisasi dari rencana Presiden Jokowi, pariwisata di pulau cantik ini akan makin berkembang di masa depan dan mampu menarik kunjungan wisman.
Daya Tarik dan Keindahan Pulau Lembeh
Titik selam yang banyak di Pulau Lembeh ini menjadi salah satu alasan menarik mengapa banyak wisatawan datang untuk berwisata. Banyaknya titik selam ini juga dihuni dengan sekitar 300 famili binatang bawah laut dan puluhan ribu spesies yang ada di dalamnya. Spesies yang paling menjadi primadona adalah mini octopus. Tetapi spesies lain juga tak kalah menariknya, seperti Nudibranch, Pigmy Seahorse, Hairy Frogfish hingga Flamboyant Sotong.
Para pengunjung yang datang bisaa mengelilingi pulau dan mengunjungi beberapa spot selam menggunakan kapal nelayan. Tetapi harus menyewa, ya! Untuk satu kali jalan harga yang dipatok sekitar Rp. 200.000 hingga Rp. 300.000. Namun sebaiknya juga melakukan negosiasi dengan pemilik kapal ketika akan menyewa. Hal ini untuk mencegah adanya pihak yang dirugikan.
Setelah berkeliling di beberapa titik selam, pengunjung juga bisa datang melihat hutan mangrove. Beberapa wisatawan di Pulau Lembeh ini penasaran dengan adanya hutan mangrove yang hijau dan lebat. Area ini seringkali dimanfaatkan untuk berfoto atau sekadar jalan santai dan menghirup udara segar. Sebab, hutannya yang lebat dan bebas dari polusi udara memang mendukung suasana tempat wisata makin menarik. Ada jalanan yang terbuat dari kayu lebih dalam dan memudahkan wisatawan untuk melihat lat yang diapit oleh dua bukit.
Kawasan wisata mangrove ini memiliki luas sekitar 4 hektare dengan 4 jenis mangrove yang seperti Soneratia Alba, Soneratia Caeolaris, Rhizophora Mucronata hingga Rhizophora Apiculata. Berbagai keindahan dan pesona ini tersaji di Pulau Lembeh yang ada di Bitung.
Pulau Lembeh terletak di Kota Bitung yang terbagi menjadi dua kecamatan. Pertama kecamatan Lembeh Utara dan Kecamatan Lembeh Selatan yang mana pulau ini juga dipisahkan dari daratan utama Pulau Sulawesi oleh Selat Lembeh.
Untuk sampai di Pulau Lembeh ini wisatawan bisa menempuh perjalanan dari Manado ke Kota Bitung yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 45 menit. Bus umum dan taksi merupakan transportasi yang tersedia di jalur ini. Barulah nanti setelah sampai di Bitung, iwsatawan harus menuju ke Dermaga Ruko Pateten. Dari dermaga tersebut, wisatawan bisa menyeberang ke Pulau Lembeh dengan waktu tempuh 15 menit. Biaya yang dibutuhkan untuk menyeberang per orang sekitar Rp. 8000.
Destinasi Wisata Sekitar Pulau Lembeh
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa wisatawan bisa berkeliling ke beberapa destinasi wisata yang ada di sekitar Pulau Lembeh. Destinasi yang bisa dikunjungi adalah Monumen Tri Kota, Pulau Sarena dan Pantai Pasir Panjang. Pulau Sarena juga memiliki batu karang raksasa dengan lubang yang ada di bagian tengahnya. Adanya batu karang ini yang membuat air laut bisa menyelinap masuk diantara celah yang ada.
Tidak hanya menjadi sebuah objek wisata tetapi Pulau Lembeh juga dijadikan tempat untuk konservasi laut terutama untuk terumbu karang. Peranan dari tiap masyarakat memang penting dalam menajaga ekosistem laut dan pesisir. Mereka telah menyetujui adanya pembentukan DPL atau Daerah Perlindungan Laut. Kawasan yang dipilih menjadi PL diyakini sebagai kawasan yang memang tempat bertumbuhnya terumbu karang dengan kondisi relatif bagus dibandingkan tempat lainnya.
Salah satu bentuk dari usaha konservasi ini adalah melakukan transplantasi terumbu karang. Tujuannya adalah untuk mengurangi dan juga memperbaiki karang yang telah ada. Masyarakat setempat juga dibantu dan didampingi dengan aktivis Manengkel Solidaritas. Aktivis tersebut merupakan sebuah lembaga konservasi yang ada di Manado.
Monumen Trikora di Sekitar Pulau Lembeh
Monumen Trikora di Sekitar Pulau LembehTempat pertama yang bisa dikunjungi selain melihat keindahan bawah laut adalah Monumen Trikora. Bangunan ini diketahui dibangun di tahun 1992 dan diresmikan tahun 1993. Dalam bangunan tersebut ada relief yang menceritakan tentang pembebasan irian Barat. Pengunjung juga bisa melihat adanya pelabuhan Bitung dan Gunung Dua Bersaudara dari kejauhan. Bangunan ini memiliki tinggi 62 meter dan luasnya 2 hektare.
Pengembangan Pulau Lembeh Jadi Wisata Populer
Sulawesi Utara memang telah dinobatkan sebagai The Rising Star pada sektor pariwisata Indonesia. Hal ini karena adanya peingkatan kunjungan wisatawan hingga 600 persen yang ternyata masih menyimpan potensi besar untuk dikembangkan. Sulawesi Utara memiliki Pulau Lembeh sebagai daya tarik utama.
Respon dari Pemerintah adalah melakukan pengembangan terhadap Pulau Lembeh yang belum terlalu dikenal karena tak sepopuler Bunaken. Kabarnya pemerintah akan membangun jembatan yang bisa menghubungkan daratan Kota Bitung dengan Pulau Lembeh. Hal ini untuk meningkatkan akses menuju kawasan wisata dan mempermudah wisatawan untuk datang.