Banyak cerita disekitar kecelakaan pesawat Sriwijaya Air S182. Diantaranya adalah cerita batalnya beberapa penumpang untuk terbang dengan Sriwijaya Air S182 tersebut.
Seorang warganet berinisial WW (26), menceritakan kisah rombongan penumpang yang batal naik pesawat Sriwijaya Air SJ 812. Cerita ini ia bagikan lewat akun story Instagram pribadinya.
"Jadi teamnya suami harusnya flight hari ini. Suami sendiri, karena suatu hal berangkat besok. Pas teamnya di bandara dikasih kabar wajib swab PCR, akhirnya semua gagal terbang. Sempet kesel juga karena dikasih taunya dadakan dan akhirnya refund tiket. Ternyata ALLAH punya rencana lain #prayforsriwijayaairsj182," tulisnya."
WW menyebut suami RA (29) dan rombongannya akan berangkat ke Pontianak karena urusan bisnis. Perjalanan ini sudah direncanakan dari bulan lalu.
Sedangkan pemesanan tiket baru dilakukan minggu ini.Diketahui, RA dan timnya berangkat di hari dan lokasi berbeda.RA direncanakan terbang ke Pontianak pada Minggu (10/1/2021) dengan rute Jogja - Jakarta - Pontianak.Sedangkan tim RA yang terdiri 4 orang berangkat hari ini (Sabtu) dengan pesawat Sriwijaya Air SJ 812.
Ia mengatakan, lantaran tidak membawa hasil tes swab PCR, rombongan akhirnya batal berangkat dan memilih melakukan refund tiket.Mereka juga memutuskan kembali ke Palembang. "Sedangkan tim hanya berbekal rapid antigen. Karena swab tidak bisa langsung jadi, akhirnya tidak bisa berangkat," imbuh WW
Ada lagi warga Pontianak lainnya menjelaskan cerita batal terbang dengan Sriwijaya Air S182 tersebut. Warga Mempawah Pontianak batal menjadi penumpang pesawat naas tersebut lantaran menunggu hasil PCR SWAB Covid-19. Ia mengatakan dirinya sebenarnya calon penumpang pesawat Sriwijaya SJ812 tersebut.
"Sebenarnya akan berangkat menggunakan pesawat tersebut, tetapi karena menunggu hasil PCR SWAB baru hari ini ke luar, jadi batal ikut pesawat itu," ujar Hj Rachmawati, warga Mempawah yang bertugas di Kemenag RI ini pada Sabtu 9 Januari 2021 dikonfirmasi melalui telepon. Mantan Qoriah Internasional ini mengatakan, dirinya sudah menghubungi travel untuk pesan tiket beberapa hari sebelumnya."Tapi karena ke Pontianak harus pakai PCR SWAB, jadi saya menunggu hasil itu ke luar," kata Mantan Qoriah Internasional era tahun 1985-1986 ini.
Ia pun menjelaskan Hasil PCR SWAB itu baru diketahui pada Sabtu siang, dan akhirnya dibatalkan keberangkatan pulang ke Pontianak menggunakan pesawat Sriwijaya jadwal hari Sabtu tersebut. "Karena PCR SWAB baru keluar tadi, akhirnya saya jadinya berangkat besok (Minggu) menggunakan pesawat air Asia," katanya.
Hj Rahmawati mengatakan dirinya bersyukur masih diberi umur panjang atas batalnya berangkat mengikuti pesawat naas tersebut. "Tadi banyak yang telepon juga, anak dan saudara yang di Mempawah dan Sambas, karena beredarnya nama penumpang, yang tertera ada nama saya, dan pihak keluarga juga sebenarnya sudah tahu kalau saya rencana pulang hari ini," katanya.
Test COVID 19 ini juga menyelamatkan seorang pemuda bernama Paulus Yulius Kollo (24). Paulus mengatakan, bersama rekan kerjanya Indra Wibowo, awalnya mereka hendak berangkat dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Pontianak. Paulus bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia.
Perusahaannya yang membeli tiket pesawat untuk dia dan temannya. Karena tidak ada penerbangan langsung, sehingga keduanya transit di Jakarta. Paulus dan rekannya berangkat dari Makassar ke Jakarta menggunakan hasil tes biasa. Sementara untuk masuk ke Pontianak, Kalimantan Barat, wajib menunjukkan hasil tes swab. Karena harga swab yang mahal, akhirnya Paulus dan temannya memutuskan untuk berangkat ke Pontianak dari Jakarta menggunakan kapal.