Selasa, 20 Mei 2014

Tingkat Kelulusan di Melawi 96,66 Persen



Sebanyak 23 pelajar tidak lulus UN dari 2.067 pelajar yang mengikuti Ujian nasional (UN) tingkat SMA, SMK, dan MA di Kabupaten Pontianak. Pembagian amplop kelulusan peserta UN diberikan langsung kepada wali murid di sekolah masing-masing, Selasa (20/5/2014).

Dengan demikian, dinas pendidikan dan olah raga Kabupaten Pontianak tidak bisa menorehkan kelulusan sesuai target yakni 100 persen untuk tahun ini. Bahkan, cenderung mengalami penurunan persentase keluluan. Tahun ini angka kelulusan hanya berkisar pada 98,89 peren, beda dengan tahun sebelumnya yang sudah mencapai sekitar 99 persen.

Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga Kabupaten Pontianak, Zulkifli Salim mengatakan upaya yang diterapkan kepada siswa sejak awal, tidak hanya pada satu sisi dari peserta saja. Melainkan kualitas guru juga menjadi hal utama baginya. Sehingga seluruh proses persiapan pelaksanaan UN tidak hanya berbicara masalah kelulusan semata tapi pada kualitasnya.

"Kita saat ini bukan berbicara masalah kuantitas tapi kualitasnya yang kita utamakan. Kita yakin lulusan tahun ini masalah kualitas di atas tahun sebelumnya. Kita bisa lihat dari nilai dan penerapan kita untuk pelaksanaan ini yang memang diorientasikan pada kualitas kelulusannya," ujarnya

Menurut Zulkifli, masalah penerapan strategi sudah dilakukan dan disesuaikan dengan kisi-kisi yang ada. Semua dewan guru atau murid dilarang menggunakan bahan pasaran yang dijual di luaran. Sistem try out dilaksanakan sesuai aturan dari pusat yang sudah diberikan kepada semua sekolah.

"Bahkan untuk try out sendiri kita sengaja buat dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hal itu kita lakukan sengaja untuk mengukur kemampuan siswa. Karena mereka akan berfikir kemampuannya masih jauh sehingga termotivasi untuk terus belajar dengan giat dan terus mengasah kemampuannya," ungkapnya.

Sedikitnya 53 siswa dari 1670 siswa yang mengikuti Ujian Nasional tingkat SMA/MA dan SMK di Kabupaten Melawi beberapa waktu lalu tidak lulus. Tahun ini tingkat kelulusan di Kabupaten Melawi mencapai 96,66 persen.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, persentase kelulusan di Kabupaten Melawi tahun ini anjlok, 3 persen. Pada tahun 2013 tingkat kelulusan mencapai 99,54 persen, sedangkan untuk SMK 100 persen.


Sekolah yang siswanya paling banyak tidak lulus adalah SMA 1 Belimbing, mencapai 18 siswa, diposisi kedua, Madrasah Aliyah sebanyak 10 orang, sementara SMAN 1 Pinoh Selatan sebanyak 8, orang, SMAN 1 Nanga Pinoh 7 orang.
“Sementara SMA PGRI ada 6 siswa yang tidak lulus, SMA Eklesia 1 orang, SMAN 1 Tanah Pinoh 2 orang dan SMK 1 Belimbing 1 orang,” kata kepala dinas pendidikan Melawi, Paulus Selasa (20/5/2014).
Sedangka persentase kelulusan SMA/MA jurusan IPA, 96,66 persen, IPS 95,24 persen, dan SMK 99,78 persen. “Kalau tahun lalu SMK-nya seratus persen, sekarang ada satu yang tidak lulus,” kata Paulus.


Paulus mengakui, terjadi penurunan prestasi pada tahun ini. Namun demikian, kata Paulus, hal ini sudah cukup baik, karena masih banyak daerah lain di Kalbar yang tingkat kelulusannya berada di bawah Kabupaten Melawi. “Meskipun kita masih berada di bawah lima besar, namun daerah lain masih ada yang ada di bawah kita,” tukasnya


Nilai kelulusan siswa SMA, MA dan SMK tahun ini di Kabupaten Sambas mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Namun demikian, peningkatan jumlah siswa SMA/MA dan SMK yang tidak lulus tahun ini juga mengalami peningkatan.

"Alhamdulillah pada tahun ini, hasil ujian baik SMK dan SMA cukup baik. Kalau dilihat dari tingkat Provinsi masih cukup baik,"ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas, H Jusmadi 

Tahun ini, dikatakannya dari total 4.195 orang yang mengikuti ujian, ada delapan siswa yang tidak lulus, sehingga presentasi kelulusan siswa yakni 99, 02 persen. "Jadi tidak terlalu jauh, walaupun ada turun dari tahun lalu. Kami merasa puas dengan hasil itu,"ungkapnya.

Jusmadi berharap kepada siswa-siswa yang dapat lulus UN dapat berkeyakinan meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi terutama yang ada di Sambas.

Tak hanya itu, bagi yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, ia berharap dapat menerapkan ilmu yang di dapat SMA /SMK untuk meningkatkan kesejahteraan .

"Bagi yang tidak lulus, kita harapkan mereka tidak putus asa dan patah semangat karena kedepan masih ada ujian kesetaraan paket C. Kita harapkan mereka bisa mendaftarkan diri pada ujian paket C,"ujarnya.