Selasa, 20 Mei 2014

Adat Dan Budaya Kekuatan Membangun Kalimantan Barat


Staf Khusus Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Daniel Johan mengatakan kebudayaan dan adat menjadi kekuatan untuk membangun Provinsi Kalimantan Barat.

"Jangan hanya berhenti di simbol saja, tapi adat dan kebudayaan mengakar menjadi identitas dan karakter masyarakat Kalbar," kata Daniel Johan di sela pembukaan Pekan Gawai Dayak Provinsi Kalbar di Rumah Betang Pontianak, Selasa.

Menurut dia, adat dan kebudayaan sepatutnya juga dapat digunakan untuk menjamin hak sejahtera masyarakat.

"Karena adat dan kebudayaan berkaitan erat dengan alam," ujar Daniel Johan yang juga caleg terpilih DPR RI dari PKB daerah pemilihan Kalbar itu.

Ia menilai adat dan kebudayaan bisa dijadikan cara untuk menghapus kemiskinan.

"Sehingga dibutuhkan strategi budaya untuk mencapai tujuan tersebut," katanya.

Salah satunya, menurut Daniel, dengan menggelar kongres budaya yang melibatkan lintas etnis dan tujuan akhirnya untuk kesejahteraan masyarakat.

"Budaya dan adat harus ikut menjawab, termasuk akar penyebab kemiskinan," ujar dia.

Sementara pengurus Dewan Adat Dayak Kalbar Kartius mengatakan masyarakat Dayak jangan terjebak dalam kegiatan yang bukan budaya asli mereka.

"Misalnya judi, minum minuman keras, itu bukan budaya Dayak, tapi dibudayakan," kata Kartius yang mewakili Ketua DAD Provinsi Kalbar Cornelis.

Ia mengaku terkadang miris saat melihat masyarakat yang sudah miskin tapi terjebak dalam perjudian.

"Berjudi boleh, tapi di Macau, dan kalau sudah kaya raya," katanya menegaskan.

Pekan Gawai Dayak Tahun 2014 Provinsi Kalbar dipusatkan di Rumah Betang Jalan Letjen Sutoyo Pontianak.

Belasan kendaraan yang dihias dengan ornamen khas masyarakat Dayak akan mengikuti pawai budaya mengelilingi Kota Pontianak.