Selasa, 08 April 2014

Siswa Kelas 1 SMP Di Samarinda Diperkosa


SAMARINDA - Ini peringatan bagi remaja agar selalu waspada dalam pergaulan. Bila tak berhati-hati, bisa jadi korban perkosaan. Seperti yang dialami FW, 12. Pelajar kelas 1 SMP di salah satu sekolah di Samarinda ini kehilangan kegadisannya karena diperkosa teman sendiri.

Kejadian tersebut diketahui orangtua korban, Is, 41 saat melihat ada perubahan dari perilaku putrinya. Biasanya, kata dia, anaknya itu kerap kongko pada malam hari bersama teman-temannya. Beberapa hari terakhir FW jadi jarang bergaul. Dia tak pernah lagi keluar rumah saat malam. Heran, ibunya bertanya kepada korban. Tak mendapat respons dari FW, ibunya pun memberi nasihat.


"Jangan suka keluar malam. Kalau diperkosa orang hamil nanti," ucap Is saat memberikan keterangan kepada polisi. Is saat itu belum tahu kalau putrinya ternyata sudah diperkosa temannya.


Sebelumnya, Is juga dapat pengakuan dari keponakannya, anaknya itu telah diganggu oleh pelaku. Dengan sabar, Is pun menanyakan kejadian yang sebenarnya pada anaknya. "Anak saya lalu mengaku kalau dia sudah digituin sama pelaku," ujarnya. Korban juga mengaku, saat kejadian dia diancam, kalau teriak akan dipukuli tersangka.


Pemerkosaan terjadi pada Minggu (25/8) di sebuah rumah di Jalan Sungai Kapih, Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Samarinda Ilir.


Saat itu, sekira pukul 20.00 Wita, FW mendapat pesan singkat dari pelaku yang mengajak nongkrong. FW pun keluar rumah dan dijemput oleh kerabat pelaku menggunakan sepeda motor. Saat itu, FW hanya berkumpul bersama teman menghabiskan malam di rumah kerabat pelaku.


Tiga jam kemudian, FW akhirnya tinggal berdua dengan pelaku. Saat itulah pelaku mengajak korban untuk berbuat mesum. Namun, korban menolak. Berbagai rayuan pun dikeluarkan, tapi ditolak lagi. Hingga akhirnya, korban memaksa. Usai memuaskan nafsu bejatnya kepada FW, korban kemudian diantar pulang ke rumahnya.


Beberapa hari kemudian, gelagat FW pun berubah hingga akhirnya kecurigaan pun muncul dari Is. "Saya tak pernah tahu, kalau anak saya bersahabat dengan pelaku," tuturnya.


Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Feby DP Hutagalung menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. Tak hanya itu, pihaknya juga masih mengumpulkan keterangan dari para saksi terkait kejadian tersebut. Polisi juga sudah melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Remaja harus lebih waspada dalam bergaul. Jangan sampai kejadian ini terulang," jelasnya.