Selasa, 08 April 2014

Kebakaran Hanguskan 14 Bangunan di Ketapang

Kebakaran menghanguskan 14 bangunan di Jl Mayjen Soetoyo, Desa Kali Nilam Kecamatan Delta Pawan, Selasa (8/4/2014). Bangunan yang terbakar terdiri dari rumah dan ruko yang berdempetan hanya terjadi dalam waktu 30 menit.

Satu di antara korban kebakaran, Susino (44) tampak syok atas musibah yang mendadak dialaminya. "Saya duduk di warung depan, tiba-tiba lihat asap dan langsung pulang. Saya matikan skring listrik kemudian ambil surat-surat penting, ijazah anak saya dan televisi," tuturnya dengan pasrah di dekat sisa kebakaran.

Ia mengaku, tak bisa menyelamatkan barang lainnya karena api cepat menyebar. "Yang terbakar dari rumah yang lain tapi apinya cepat sekali. Saya tak bisa menyelamatkan barang lain karena asapnya tebal, saya tak bisa melihat," ujarnya yang sudah 16 tahn kontrak di daerah situ.

Korban lainnya, Ahmad (35) menuturkan bingung, harus berbuat apa setelah musibah tersebut. Pasalnya, semua barang dan uang tabungannya habis terbakar. Sedangkan ia merupakan perantauan asal Jawa yang baru dua tahun di Ketapang.

"Saya pindah ke sini baru sekitar seminggu, barang-barang sudah saya bawa semua. Tapi sekarang semuanya habis terbakar, memang tidak banyak tapi itulah untuk hidup dan modal saya," kata Ahmad, penjaja ikan keliling ini.

Ia berharap ada bantuan darmawan untuk meringankan bebannya akibat musibah kebakaran tersebut. "Saya harap bantuan untuk sementara, pakaian sedikit, makanan, tempat tinggal untuk beberapa bulan saja," ujarnya.


Ketua LSM Ibu Pertiwi, Chandra mengajak masyarakat memberikan bantuan kepada korban kebakaran untuk meringankan penderitaan para korban. Menurutnya, korban kebakaran rata-rata adalah perantau asal Jawa yang jauh dari sanak keluarga.

"Mari kita yang di Ketapang khususnya segera memberikan bantuan kepada korban. Mereka yang kontrak di rumah itu rata-rata warga pendatang bukan asli Ketapang. Jadi pasti sangat membutuhkan bantuan kita yang di sini, setidaknya untuk sementara," tuturnya.
Chandra juga mendesak pemerintah untuk membantu korban. "Pemerintah juga harus cepat tanggap untuk membantu korban kebakaran. Para korban itu membutuhkan tempat tinggal segera, makan dan lainnya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran menghanguskan 14 bangunan di Jl Mayjen Soetoyo, Desa Kali Nilam Kecamatan Delta Pawan, Selasa (8/4/2014). Bangunan yang terbakar terdiri dari rumah dan ruko yang berdempetan hanya terjadi dalam waktu 30 menit.

Satu di antara korban kebakaran, Susino (44) tampak syok atas musibah yang mendadak dialaminya. "Saya duduk di warung depan, tiba-tiba lihat asap dan langsung pulang. Saya matikan skring listrik kemudian ambil surat-surat penting, ijazah anak saya dan televisi," tuturnya dengan pasrah di dekat sisa kebakaran..

Ada cerita sedih dang mengenasakan sekaligus kelegaan. Sintiya Nur Cahyani (16) korban kebakaran matanya tampak sembab, merah dan pucat. Ia sedih dan syok atas musibah yang menimpa keluarga dan tetangganya. Namun ia sedikit lega lantara ijazah sekolahnya diselamatkan oleh ibunya.
"Ibu, ijazah saya benar tidak terkabarkan, sudah ibu keluarkan dari rumah kan tadi," tanya Sintiya pada ibunya yang sedang melayani wawancara wartawan di sisa puing kebakaran.

Siswa IPS 3, Kelas 2 SMA 3 Ketapang ini mengaku pakaian dan buku-buku pelajarannya banyak terbakar. Yang tersisa hanya lah pakaian dan bukunya yang dibawanya saat pergi ke Sekolah.
"Saya tadi sekolah, pulang minta izin tapi sampai di rumah sudah habis terbakar," ujarnya.
Ia berharap pemerintah atau pun darmawan mau membantuan untuk meringankan beban mereka. Ia mengaku sangat membutuhkan tempat tinggal baru meski untuk sementara. Serta barang-barang lain seperti pakaian dan makanan untuk sementara waktu.

"Saya harap pemerintah mau membantu kita secepatnya berupa pakaian, makanan. Serta untuk tempat tinggal sementara karena kita tidak ada tempat dan uang untuk mengontrak lagi," harapnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran menghanguskan 14 bangunan di Jl Mayjen Soetoyo, Desa Kali Nilam Kecamatan Delta Pawan, Selasa (8/4/2014). Bangunan yang terbakar terdiri dari rumah dan ruko yang berdempetan hanya terjadi dalam waktu 30 menit.

Satu di antara korban kebakaran, Susino (44) tampak syok atas musibah yang mendadak dialaminya. "Saya duduk di warung depan, tiba-tiba lihat asap dan langsung pulang. Saya matikan skring listrik kemudian ambil surat-surat penting, ijazah anak saya dan televisi," tuturnya dengan pasrah di dekat sisa kebakaran.