Rabu, 19 Juni 2013

Wabup Barut Buka Pelatihan Sensus Pertanian 2013

Wakil Bupati Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, Oemar Zaki Hebanoeedin membuka pelatihan sensus pertanian tahun 2013 yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) di daerah itu.

"Sektor pertanian memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi suatu daerah dan sektor pertanian di Barito Utara memberi kontribusi terbesar 24,84 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) pada 2011," kata Oemar Zaki di Muara Teweh, Senin

Oemar Zaki mengatakan, sektor pertanian menyerap tenaga kerja cukup banyak yakni 70,62 persen. Oleh karena itu sektor ini sangat penting peranannya dalam perekonomian di Barito Utara.

Untuk itu menurutnya diperlukan suatu kebijakan dibidang ini yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Penyusunan kebijakan yang tepat membutuhkan data statistik yang berkualitas khususnya data pertanian melalui agenda nasional BPS yaitu sensus pertanian," kata Oemar.

Dia mengatakan, data pertanian sangat dibutuhkan dalam merencanakan suatu kebijakan masa depan yang lebih baik. Selain itu pula data pertanian diperlukan untuk mengevaluasi kinerja dan menyusun perencanaan pembangunan pertanian di Barito Utara.

Semua petugas sensus pertanian 2013 diharapkan serius mengikuti pelatihan, sehingga tugas yang dilakukan menghasilkan data pertanian terkini, lengkap dan akurat sebagai gambaran struktur pertanian di kabupaten pedalaman Sungai Barito ini.

"Kepada pegawai BPS Barito Utara serta mitra BPS, mengingat biaya yang dikeluarkan untuk sensus tidak sedikit dan secara teknis anggaran kegiatan sensus pertanian tahun 2013 dilaksanakan oleh BPS baik di pusat maupun di daerah agar menjaga amanah," katanya.

Kepala BPS Barito Utara M Guntur mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk membekali petugas dengan materi terkait kegiatan pengumpulan data dalam sensus pertanian 2013.

Selain itu juga untuk menyamakan persepsi terhadap konsep, definisi dan metodelogi data item item pertanyaan dalam kuesioner, persiapan petugas, demi keakuratan dan ketepatan jadwal pelaksanaan sehingga akan diketahui sejauh mana materi diserap petugas.

"Peserta yang ikut pelatihan sebanyak 200 orang yang terdiri dari 50 orang koordinator tim (Kortim) dan 150 orang petugas pencacah (PCL) yang akan dilatih delapan instruktur daerah," ujar Guntur.