Jumat, 21 Juni 2013

Tokoh Masyarakat Kalbar Dukung Pencegahan Terorisme

Tokoh masyarakat, agama, dan etnis bersama Kepolisian Daerah Kalbar dan Komando Daerah Militer XII Tanjungpura, Selasa, menandatangani pernyataan dukungan pencegahan dan pemberantasan aksi-aksi terorisme di provinsi itu.

Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalbar M Zeet Hamdy Assovie menyambut baik telah dilakukannya penandatanganan surat pernyataan dukungan pencegahan dan pemberantasan aksi-aksi terorisme di Kalbar, di ruang Graha Khatulistiwa Polda Kalbar sebagai kesepakatan dari pertemuan dengan tokoh masyarakat, agama, dan etnis yang difasilitasi oleh Polda Kalbar.

Ia menyatakan, terorisme sudah dalam memasuki ruang yang ada di masyarakat, sehingga bahaya dari aksi-aksi terorisme sudah ada di sekitar masyarakat.

"Untuk itu, kami sangat mendukung Densus 88 dibentuk hingga ke daerah-daerah sehingga bisa memerangi terorisme hingga ke daerah," ujarnya.

Menurut dia, terorisme tidak ubahnya sebagai "bunglon" yang bisa masuk dan hidup dimana saja, sehingga begitu ada kesempatan mereka dengan leluasa melakukan aksi kekerasan pada lingkungan sekitarnya.

Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar Chairil Effendi juga menyatakan dukungannya terhadap dibentuknya Densus 88 di daerah.

"Terorisme adalah musuh bersama, sehingga untuk mencegah masuknya terorisme di Kalbar, hendaknya fluralisme atau keberagaman harus dijaga yang selama ini sudah terjaga cukup baik di Kalbar. Saya mewakili masyarakat Melayu mendukung upaya-upaya untuk menangkal terorisme masuk di Kalbar," kata Chairil.

Sementara itu, Pengurus Majelis Adat Dayak Nasional MADN Dayak Atan Palin juga menyatakan, dukungannya terhadap upaya pencegahan yang dilakukan oleh Polda Kalbar dan Kodam XII/TPR dengan mengumpulkan para tokoh, agama, masyarakat dan etnis dalam menyatukan sikap, yakni memberantas terorisme di Kalbar dan di Indonesia umumnya.

Wakil Kepala Polda Kalbar Komisaris Besar (Pol) Hasanuddin menyatakan, dalam mencegah dan memberantas terorisme di Indonesia, pihak kepolisian atau pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa mendapat dukungan atau bantuan dari seluruh elemen masyarakat.

"Oleh karena itu, hari ini kami kumpulkan tokoh-tokoh masyarakat, agama dan etnis Kalbar untuk menyatukan persepsi dalam mencegah dan memerangi terorisme," ujarnya.

Menurut Wakapolda Kalbar, pertemuan itu sifatnya mengantisipasi saja dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait ancaman terorisme dengan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan masing-masing.

Meskipun, menurut dia, Kalbar saat ini relatif aman dari ancaman terorisme, tetapi tidak ada salahnya mengantisipasi terhadap ancaman terorisme tersebut.