Selasa, 25 Juni 2013

Sejarah ALRI Masuk Kurikulum

Banjarmasin, ( Kalsel) - Sejarah lokal perjuangan rakyat Kalimantan Selatan antara lain terkait catatan perjuangan tentara Divisi IV ALRI bakal masuk dalam kurikulum pendidikan di provinsi setempat.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan Ngadimun di Banjarmasin, Kamis mengatakan, pelajaran sejarah pada dasarnya sudah masuk dalam kurikulum pendidikan, namun dengan adanya pemahaman tambahan terhadap sejarah lokal kepada para guru, diharapkan akan mampu menambah wawasan.

"Dengan adanya penambahan wawasan terhadap para guru, maka diharapkan para siswa lebih mengetahui tentang sejarah perjuangan para pahlawan Kalsel," katanya.

Pemahaman sejarah perjuangan Divisi IV ALRI tersebut, tambah Ngadimun, telah disampaikan kepada sarasehan yang digelar dinas pendidikan yang dihadiri oleh ratusan guru SD - SMA, TNI-AD, kepolisian, TNI-AL dan terkait lainnya.

Melalui sarasehan ini, maka pemahaman masyarakat terutama guru akan lebih dalam terhadap sejarah perjuangan rakyat Kalimantan Selatan, serta sosok pejuang Kalsel yaitu Gubernur Divisi IV ALRI Hasan Basri.

Menurut Ngadimun, dimasukkannya sejarah lokal dalam kurikulum pendidikan sangat penting, karena anak didik bukan hanya bisa mengambil nilai-nilai luhur sejarah perjuangan bangsa, tetapi juga harus mempertahankannya di tengah pertarungan globaliassi dan teknologi modern.

Salah seorang peserta sarasehan Maula dari Pemuda Pancasila mengungkapkan, sangat mendukung dimasukkannya sejarah lokal ke dunia pendidikan, sehingga nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa, tidak hanya dibahas secara seremonial saja.

"Selayaknya sejarah lokal juga masuk dalam kurikulum pendidikan, sehingga masalah sejarah perjuangan tidak hanya seremonial saja," katanya.

Pada kesempatan tersebut, juga diberikan penghargaan kepada keluarga Pahlawan Gubernur Divisi IV ALRI Hasan Basri.

Berdasarkan makalah yang disusun Drs Ramli Nawawi, ALRI atau Angkatan Laut Republik Indonesia Divisi IV (A) Pertahanan Kalimantan Selatan adalah organisasi perlawanan bersenjata terhadap imperialis Belanda pada masa penegakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 

Organisasi ini merupakan bagian dari ALRI Divisi IV yang berkedudukan di Mojokerto. ALRI Divisi IV Mojokerto peresmiannya dilakukan oleh Laksamana Muda M. Nazir pada tanggal 4 april 1946 bertempat di Palace Hotel Malang, Jawa Timur.

Sebagai pimpinan ALRI Divisi IV adalah Letnan Kolonel Zakaria Madon. Rencana dari Markas Besar ALRI Divisi IV Mojokerto membagi daerah Kalimantan menjadi tiga daerah, yakni ALRI Divisi IV Pertahanan (A) untuk Kalimantan Selatan, ALRI Divisi Pertahanan (B) untuk Kalimantan Timur, dan ALRI Divisi IV Pertahanan (C) untuk Kalimantan Barat.

ALRI Devisi IV Pertahanan A Kalimantan Selatan dipimpin oleh Hasan Basri, yang hingga kini peristiwa tersebut selalu diperingati.