Rabu, 19 Juni 2013

Kotawaringin Timur Panen Raya Padi Unggul



Setelah melakukan panen perdana benih padi unggul, kini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah melakukan panen raya padi unggul di Desa Samuda Besar Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

Pada panen raya padi jenis Inpara 5 ini, rata-rata tiap hektare menghasilkan 5,06 ton gabah kering panen (GKP). Hasil ini dinilai masih bisa ditingkatkan lagi melalui program intensifikasi yaitu pemupukan, kata Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi, Selasa.

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus berusaha menggenjot produksi beras untuk mencapai target swasembada beras, baik melalui ekstensifikasi atau perluasan lahan maupun intensifikasi dengan memanfaatkan lahan yang ada. Salah satu upaya intensifikasi yang dilakukan adalah melalui penggunaan bibit unggul dan pupuk sesuai aturan.

Untuk mendorong peningkatan produksi pertanian, pemerintah daerah melakukan berbagai upaya seperti memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada para petani. Selain itu, infrastruktur pertanian diantaranya membangun saluran irigasi baru dan memperbaiki saluran-saluran irigasi yang ada.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalteng, Panusunan Siregar yang turut hadir dalam kesempatan tersebut sangat mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk menggenjot produksi pertanian, khususnya padi. Apalagi, potensi yang ada masih bisa dimaksimalkan dengan berbagai cara.

"Hasil panen padi unggul Inpara 5 masih bisa ditingkatkan sebab gabah kering panen (GKP) padi Inpara 5 ini apabila diolah menjadi gabah kering giling (GKG) per hektarenya masih di bawah lima ton. Padahal, standarnya bisa di atas 5,5 ton per hektare," ucap Panusunan Siregar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Timur, Jakatan mengatakan, upaya peningkatan pertanian harus dilakukan bersama instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum. Dia berharap saluran irigasi yang saat ini belum berfungsi maksimal bisa dibenahi sehingga bisa dimaksimalkan untuk membantu peningkatan kesuburan tanaman.

"Saya lihat di bagian bawah pintu air belum menancap terlalu dalam sehingga masih bisa dilewati air. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk meminta agar pintu air tersebut bisa ditambah lebih dalam lagi sehingga berfungsi maksimal. Selain itu, sayap-sayap pintu air diharapkan lebih lebar lagi," harapnya.

Disinggung soal panen yang belum mencapai hasil maksimal, Jakatan menyebut salah satu penyebabnya adalah penggunaan pupuk yang belum sesuai aturan. Dia berharap petani lebih rajin memberi pupuk tanaman mereka sesuai takaran yang diharuskan sehingga hasil panen juga bisa lebih maksimal.

"Masih banyak petani kita yang enggan mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk, padahal ada pupuk bersubsidi yang harganya murah. Langkah kita ke depan adalah mengoptimalkan peran penyuluh pertanian untuk menyampaikan kepada para petani tentang pentingnya pemupukan tersebut. Kita akan mencari penyuluh yang lebih cakap dalam berkomunikasi dan mengajak petani," ujar Jakatan.




emerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah melakukan panen perdana benih padi unggul di Desa Bapeang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotim, Jakatan didampingi Sekretaris, Multazam, usai panen perdana, Jumat mengharapkan benih padi unggul tersebut dapat membantu petani di masa mendatang.

"Panen benih padi unggul ini mudah-mudahan bisa membantu petani ini. Masih akan terus kita sempurnakan karena walaupun sudah bagus, tapi masih bisa kita tingkatkan karena tadi saya lihat masih ada sebagian rumpun anakannya belum maksimal," katanya.

Jakatan berharap benih padi unggul tersebut dapat mendorong upaya pemerintah untuk mencapai target swasembada beras. Untuk itulah, Jakatan berjanji akan bekerja maksimal membantu petani daerh itu.

Kepala UPTD Balai Benih Utama Padi dan Palawija Sei Bapeang, Surawan menjelaskan, jenis benih padi unggul itu di antaranya adalah inpara 3, inpari 10 dan IR 64. Bibit tersebut hanya memanfaatkan sebagian lahan yang dimiliki UPTD Balai Benih Utama.

Lahan seluas 12 hektare itu untuk sawah sebanyak 8,5 hektare dan sisanya 3,5 hektare lahan kering, termasuk untuk kantor. Benih unggul yang dipanen tersebut diharapkan dapat membantu peningkatan produksi padi di Kotim masa mendatang.

"Selama tiga tahun terkahir kita hanya memenuhi permintaan bibit untuk Kotim seperti Kecamatan Kotabesi, Baamang, Ketapang, Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan lainnya. Semua ini kami lakukan bermitra dengan masyarakat," ujar Surawan.

Kepala Bidang Produksi Ketahanan Pangan, Lintar Siahaan mengatakan, hasil benih bibit unggul yang dipanen perdana ini sudah bagus dan masih bisa ditingkatkan. Peningkatan akan terus diupayakan agar bisa lebih maksimal.

"Ini hasil dari tiga sampel tadi, produktivitas 6,21 gabah kering padi (GKP) dan jika dikonversikan ke gabah kering beras (GKB) 5,34 ton. Ini sudah bagus karena sudah hampir mencapai varietas maksimal," ucap Linta