Senin, 06 Mei 2013

PLTGB Tayan Siap Operasi Pertengahan Tahun Ini

Satu pembangkit litrik tenaga gasifikasi batu bara berkapasitas 6 Mega Watt akan mulai beroperasi di Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, pertengahan tahun 2013.

Project Leader AHT Services GmbH, Raphael Litzinger selaku pelaksana proyek PLTGB 6 MW di Tayan, saat dihubungi di Pontianak, Jumat mengatakan, teknologi yang digunakan asal Jerman dan baru pertama kali diterapkan di Indonesia.

"Saat ini, kami masih menunggu pengiriman beberapa material dari Singapura, kalau sudah terpasang, sekitar empat atau enam minggu, bisa beroperasi," kata Raphael.

Di Jerman, lanjut dia, teknologi serupa sudah diterapkan namun dalam skala yang lebih kecil dan terpisah-pisah.

Gasifikasi batu bara merupakan sebuah proses untuk mengubah batu bara padat menjadi gas batu bara yang mudah terbakar (combustible gases). Setelah proses pemurnian, maka gas-gas ini yakni karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), hidrogen (H), metan (CH4), dan nitrogen (N2), dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Gasifikasi batu bara secara nyata mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah.

Raphael menambahkan, gas yang dihasilkan setelah proses pemurnian itu, melewati beberapa kali penyaringan. "Sehingga gas yang diperoleh sangat bersih, dialirkan melalui pipa utama menuju mesin pembangkit," kata dia.

Ia memperkirakan kebutuhan batu bara mencapai 100 ton perhari kalau mesin pembangkit dan gasifikasi sudah beroperasi secara optimal.

"Jumlah batu bara tergantung kualitas dan ukuran. Namun setidaknya berkisar 5.500 kalori," ujar dia.

General Manajer PLN Wilayah Kalbar, Daniel S Bangun mengatakan, PLTGB Tayan merupakan satu dari berbagai upaya PLN dalam memperkuat sisi pembangkitan. "Nantinya, PLTGB Tayan akan membantu dalam memasok listrik terutama di Tayan dan sekitarnya, terlebih ada industri skala besar milik PT Aneka Tambang di kawasan itu," kata Daniel S Bangun. (