Senin, 06 Mei 2013

Perpustakaan Kutai Timur Belum Miliki Ruang Baca

Kantor Badan Arsip dan Perpustakaan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur belum memiliki ruang baca sehingga terus berupaya mewujudkannya guna meningkatkan minat baca masyarakat.

Kepala Bidang Perpustakaan Badan Arsip dan Perpustakaan Kutai Timur, Idam Khalid, Senin, mengatakan, kurangnya fasilitas seperti ruang baca, jaringan internet dan akses jalan menuju perpustakaan itu mengakibatkan minat berkunjung sangat minim.

"Seharusnya sebagai perpustakaan milik Pemkab, fasilitas harus lengkap untuk menarik minat masyarakat datang berkunjung, ditunjang dengan ruang baca representatif dan berita-berita melalui internet," kata Idhan Khalid.

Menurut Idham yang belum genap dua bulan menduduki jabatan di perpustakaan yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Sangatta, itu menjelaskan, jika ada warga berkunjung mereka hanya membaca di meja dan kursi di sekitar rak-rak buku, sebab meja yang tersedia hanya beberapa buah.

Ia mengatakan, membaca di atas meja sederhana kadang hanya melantai saja, sebab memang ruang tidak ada, begitu juga pengunjung kerap bertanya jaringan internet untuk mencari informasi yang tidak tersedia di perpustakaan.

"Jujur saya katakan bahwa ruang perpustakaan milik SMAN 1 Sangatta Utara itu lebih baik dan lengkap dari perpustakaan Pemerintah Daerah ini," kata Idam Khalid yang pernah mengajar di sekolah itu.

Ia mengatakan, pihaknya kini sedang mengupayakan diwujudkannya ruang baca yang memadai di perpustakaan itu guna meningkatkan minat baca masyarakat setempat.

Karena kurangnya ruang baca itu, katanya, pihaknya belum bisa menambah jumlah buku yang saat ini baru berjumlah sekitar 20 ribu buah dengan 2 ribu judul. Jenis buku yang tersedia seperti sastra, filsafat, agama Islam, Undang-Undang, teknologi, sejarah dan geografi, dan ilmu sosial.

Ia menambahkan, pihaknya tidak menambah jumlah buku karena tidak ada ruangan lagi.

Selain itu sebelum dilakukan pengadaan akan ada evaluasi karena ternyata buku-buku yang ada tidak sesuai dengan yang diinginkan pembaca, terutama pembaca yang dilayani mobil perpustakaan keliling.

"Judul buku yang ada kurang diminati, makanya akan dievaluasi untuk membeli buku-buku seperti panduan memasak, membuat kue, keterampilan, majalah dan buku keluarga," kata Idam Khalid.

Lince, staf perpustakaan, menyatakan, minat pembaca dalam tiga bulan pada 2013 ini terbilang kurang dan hanya rata-rata 100-an orang dalam satu bulan.

"Pengunjung dan pembaca hanya berjumlah tiga ratus lebih selama tiga bulan, termasuk pembaca layanan mobil keliling setiap hari menggunakan tiga unit mobil," kata Lince.

Menurut dia, pengunjung dan pembaca terbanyak adalah siswa sekolah dasar dan SMA. "Ibu-ibu rumah tangga dan mahasiswa paling sedikit memanfaatkan perpustakaan," katanya.