Senin, 06 Mei 2013

Penerbangan Bersubsidi Ke Pedalaman Kaltim Mulai Normal

Penerbangan bersubsidi ke wilayah pedalaman Kalimantan Timur mulai berjalan normal, kata Kepala Subbagian Tata Usaha Bandara Temindung Samarinda, Imam Asnawi, Senin.

Ia menegaskan bahwa penerbangan berubsidi ke sejumlah wilayah di pedalaman Kaltim itu sudah mulai berjalan sejak pekan lalu.

Penerbangan bersubsidi ke wilayah pedalaman dan perbatasan itu, kata Imam Asnawi, dilakukan oleh maskapai penerbangan Avia Star sebagai pemenang lelang penerbangan bersubsidi 2013.

"Jadwal penerbangan tetap seperti pada penerbangan bersubsidi untuk wilayah perbatasan tahun sebelumnya (2012)," ujarnya.

Ia mencontohkan rute penerbangan ke Data Daway Kabupaten Kutai Barat frekuesinya dua kali seminggu dan rute dari Bandara Temindung ke Long Ampung, Kabupaten Malinau, lima kali seminggu.

Menyinggung soal tarif penerbangan bersubsidi ke wilayah pedalaman dan perbatasan itu, Imam Asnawi mengatakan bahwa setiap orang Rp250 ribu.

"Penerbangan bersubsidi itu hanya untuk penumpang. Sampai saat ini, kami masih terus memperjuangkan subsidi untuk ongkos angkut barang dan kami berharap pada APBN Perubahan dapat disetujui," katanya.

Lebih lanjut Imam Asnawi mengatakan,"Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berjanji akan ikut memperjuangkan subsidi untuk barang tersebut." Ia mengatakan kembali bahwa penerbangan ke pedalaman Kaltim sempat terhenti sejak Januari 2013 akibat selesainya kontrak penerbangan oleh maskapai Susi Air yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.

Akibat terhentinya penerbangan bersubsidi tersebut, lanjut dia, warga di pedalaman sempat kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok sebab terhambatnya distribusi dari Samarinda.

Pada hari Rabu (3/4), puluhan warga perbatasan Indonesia dengan Malaysia di empat kecamatan di Kabupaten Malinau berunjuk rasa di Bandara Temindung Samarinda menuntut kejelasan penerbangan bersubsidi itu.

Unjuk rasa itu warga perbatasan di Kabupaten Malinau di empat kecamatan yang merupakan wilayah adat Apau Kayan yakni, Kecamatan Kayan Ulu, Kayan Selatan, Kayan Ilir, dan Sungai Boh yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia.

Kemudian, pada hari Kamis (4/4) Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak menyatakan bahwa pihaknya akan menalangi dana subsidi penerbangan ke daerah pedalaman.

"Kami akan memberikan subsidi sementara untuk penerbangan ke pedalaman Kaltim sambil menunggu anggaran dari APBN sebesar Rp22,9 miliar. Dana tersebut akan diambil dari APBD dan juga akan dialokasikan melalui anggaran perubahan," ungkap Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Besaran subsidi dari Pemerintah Provinsi Kaltim untuk penerbangan ke pedalaman dan perbatasan itu berbeda-beda.

Untuk penerbangan dari Bandara Temindung Samarinda menuju Long Ampung, Kabupaten Malinau, dari harga tiket reguler Rp1.460.000 disubsidi pemerintah provinsi sebesar Rp1.000.000 sehingga warga hanya dikenai biaya Rp460.000 per orang.

Subsidi Rp1.000.000 juta juga diberlakukan untuk penerbangan dengan rute Kota Tarakan ke Long Ampung, dari harga tiket normal Rp1.688.000 menjadi Rp688.000.

Sementara itu, untuk penerbangan dari Samarinda ke Long Bawan, Kabupaten Nunukan, nilai subsidi sebesar Rp500.000 sehingga warga hanya membayar Rp497.000 dari harga reguler Rp947.000