Senin, 06 Mei 2013

Harga Bawang Merah Kembali Naik

Setelah sempat turun, harga bawang merah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, kembali naik dengan harga Rp 32.000 per kilogram.

Harga satu kilogramnya Rp 32.000, tapi umumnya pembeli hanya membeli seperempat kilogram dengan harga Rp 8000 karena harga masih mahal. Harga dari agen memang sudah tinggi jadi terpaksa kami yang menjual eceran ini menyesuaikan harga jual supaya tetap untung, kata Wati, salah seorang pedagang di Pasar Keramat Sampit, Minggu.

Wati mengaku tidak tahu persis apa penyebab sehingga harga bawang merah kembali naik. Dia hanya mendengar kabar bahwa pasokan berkurang sehingga stok juga terbatas dan mengakibatkan harga kembali naik.

Harga bawang merah di Sampit saat ini jauh lebih mahal dibanding harga bawang putih. Di Pasar Keramat, bawang putih hanya dijual Rp 20.000 per kilogram, hampir sama dengan harga beberapa bulan lalu. Stabilnya harga bawang putih diduga karena permintaannya juga tidak sebanyak bawang merah.

Informasi dari sejumlah pedagang, pasokan bawang merah dan bawang putih di Sampit berasal dari Surabaya dan Pontianak Kalimantan Barat. Untuk pasokan dari Pontianak baru beberapa bulan ini masuk Sampit, tepatnya ketika harga bawang merah saat itu melonjak tajam.

Pedagang memilih pasokan dari Pontianak karena harganya lebih murah dibanding Surabaya. Selain itu, pasokan dari Pontianak juga terbilang stabil sehingga pedagang bisa terhindar dari kenaikan tinggi ketika terjadi kelangkaan bawang di Pulau Jawa.

Berbeda di Pasar Mangkikit atau sering disebut Pasar Subuh yang ada di Jalan Pangeran Antasari, harga bawang merah dan bawang putih dijual lebih murah. Bawang merah dijual Rp 30.000 per kilogram, sedangkan bawang putih Rp 18.000 per kilogram. Jika sudah langganan atau bisa menawar, pedagang masih bisa menurunkan harga jual bawang.

Pokoknya, barang apapun, kalau harganya naik, kami pedagang juga ikut susah karena daya beli masyarakat menurun, akibatnya omzet dan keuntungan kami juga menurun. Masalah bumbu dapur ini kan bukan kebutuhan wajib seperti beras atau lainnya, ketika harga bawang mahal maka orang bisa saja mengurangi penggunaan bawang dan itu tidak terlalu berpengaruh terhadap rasa masakan, ujar Sain, pedagang lainnya.

Selain bawang merah, kebutuhan lainnya yang harganya masih tinggi yaitu cabai rawit. Seperti di Pasar Keramat, cabai rawit dijual Rp 60.000 per kilogram. Sadar bisa menurunkan daya beli masyarakat, pedagang menyiasati dengan menjual cabai rawit dalam bungkusan kecil seberat satu ons dengan harga Rp 6000 per bungkusnya.

Bingung juga harga cabai masih mahal. Tapi itulah kita ini terbiasa hidup praktis, padahal cabai rawit itu bisa ditanam di pekarangan rumah sendiri dan tidak perlu perawatan khusus. Kalau harga tinggi seperti sekarang, baru semua ribut. Syukur lah sekarang pedagang menjual cabai rawit per bungkus jadi kita terbantu karena masih bisa membeli meski sedikit karena harga mahal, ucap Fauzan, seorang pembeli.